Suara.com - Kelompok guru besar dan akademisi yang tergabung dalam Forum 2045 menyoroti soal kondisi bangsa Indonesia yang belakangan kurang menggembirakan.
Mulai dari indeks demokrasi yang stagnan hingga naiknya angka ketimpangan sosial.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka ketimpangan sosial atau gini ratio di Indonesia per Maret 2022 mencapai 0,384 poin, naik dari posisi September 2021 sebesar 0,381 poin.
Sedangkan, berdasarkan data Economist Intelligence Unit (EIU), kinerja demokrasi Indonesia bergerak stagnan pada 2022 dengan angka 6,71 poin pada 2022. Skor tersebut tak berubah dari 2021 yang juga sebesar 6,71 poin.
Koordinator Forum 2045 sekaligus akademisi Universitas Janabadra, Yogyakarta, Untoro Hariadi menyebut, pihaknya bersepakat memberikan kontribusi dalam meluruskan jalan bernegara, guna menghadirkan keadilan bagi segenap warga masyarakat.
Salah satu langkah bersama yang perlu dilakukan mendapatkan dukungan publik, adalah penguatan demokrasi.
Untuk menguatkan demokrasi itu, diperlukan trust atau kepercayaan terhadap inisiatif-inisiatif untuk menghadirkan perubahan kehidupan bangsa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Untoro usai seminar bertajuk ”Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan” yang diselenggarkan di University Club UGM, Yogyakarta.
”Kami memandang bahwa problem-problem aktual sekaligus berbagai gagasan untuk mengatasinya perlu didiskusikan secara kontinyu," ujar Untoro kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).
Baca Juga: 'Tidak Komit Demokrasi!' Anies Baswedan Sentil Sosok Menko yang Ingin Ubah Konstitusi, Siapa?
Sementara itu, Pakar hukum FH Universitas Islam Indonesia, Ni'matul Huda menyebut penguatan demokrasi merupakan agenda yang harus dijalankan dengan beberapa prinsip utama.
Di antaranya adalah menjalankan amanah reformasi, menghadirkan kesetaraan hukum, mendorong masyarakat sipil yang kritis, dan menguatkan landasan demokrasi elektoral.
”Esensi demokrasi adalah memberikan ruang yang setara bagi semua. Demokrasi harus mampu menghadirkan kepastian hukum dan rasa aman dengan menjamin hak-hak warga negara. Demokrasi yang sehat dan kesetaraan hukumlah yang akan mendorong terciptanya kemajuan ekonomi yang berkeadilan,” ucapnya.
Co-Founder Strategic Policy Institute, Amin Subekti menambahkan, kemajuan ekonomi yang berkeadilan dan mampu memperkecil ketimpangan dalam distribusi pembangunan merupakan salah satu prasayarat terwujudnya keadilan sosial.
”Perubahan untuk menghadirkan perubahan sosial memerlukan demokrasi yang sehat, pemerataan ekonomi dan keguyuban masyarakat. Di bawahnya, kita perlu kolaborasi yang membawa semangat meritokrasi,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Megawati Tetap Jadi 'Queen Maker', Pengamat Sebut Ada Kecenderungan Demokrasi Terpimpin Ala Bung Karno
-
Usai Tonton Film Dokumenter, Anies Cerita Soal Erosi Demokrasi: Kuasai Wasit, Singkirkan Lawan hingga Ganti Aturan
-
Senang Akhirnya Partai Ummat Bisa Ikut Pemilu 2024, Amien Rais Kini Sebut Demokrasi di Indonesia Indah
-
Sebelum Bubarkan Diri, Massa BEM SI Sempat Tabur Bunga di Pocong Simbol Matinya Demokrasi
-
Wujudkan Pemilu yang Demokratis Bagian dari Tanggungjawab Warga Negara
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Masih Misteri, Dinas SDA Sebut Tanggul Beton di Cilincing Bukan Punya Pemerintah
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!
-
Menkeu Purbaya: 10 Bulan Pemerintah Prabowo Kesejahteraan Rakyat Naik, Kemiskinan Turun Drastis
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'