Suara.com - Pegiat media sosial Rizal Ramli memberikan kritian keras terkait sikap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam menangani kasus Rafael Alun Trisambodo. Ini setelah Kemenkeu mengaku kesulitan mendapatkan bukti pelanggaran Rafael Alun, meski sosoknya telah masuk ke dalam daftar merah sejak 2020 silam.
Melalui akun Twitternya, Rizal Ramli mengomentari sebuah pemberitaan mengenai alasan Kemenkeu tak usut Rafael Alun di masa lalu. Padahal, bapak Mario Dandy itu sudah masuk ke dalam daftar profil penjabat high risk alias risiko merah.
Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh menjelaskan, pihaknya tidak bisa mengusut Rafael Alun karena pihaknya tidak menemukan bukti pelanggaran. Sampai akhirnya, Kemenkeu bisa bertindak setelah terpicu oleh aksi Mario Dandy yang melakukan penganiayaan dan pamer harta.
Dari sanalah, Kemenkeu kemudian mulai bergerak dan mengusut kekayaan Rafal Alun yang dinilai tidak wajar. Hal itu disampaikan Awan dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (27/3/2023) lalu.
Mendengar alasan itu, Rizal Ramli pun langsung melontarkan kritikan pedas. Ia menilai bahwa semalam ini Kemenkeu selalu bersekutu di dalam kegelapan dalam menangani pegawainya yang bermasalah.
"Luar biasa ‘Brotherhood of Unholy Alliance’! Bersekutu di dalam kegelapan. Pantas rusak, tak ulangi lagi: Bersihkan meja harus dengan lap bersih," kritik Rizal Ramli sambil menandai akun Presiden Jokowi, seperti dikutip Suara.com, Rabu (29/3/2023).
Kritikan yang datang dari menteri era Gus Dur ini pun mendapatkan atensi besar dari warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan itu telah di-retweet lebih dari 400 kali dan mendapatkan ratusan tanda suka.
Warganet juga memberikan beragam pendapat mengenai kritikan Rizal Ramli di kolom komentar. Tak sedikit yang menyetujui kritian Rizal Ramli dan turut mengkritisi kinerja Kemenkeu, bahkan hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau kita lihat di sini, kasus demi kasus selalu bisa terbungkam. Di sinilah kita membutuhkan pemimpin yang berintegritas, jujur dan berakhlak, agar setia teladannya dapat dijadikan panutan dan disegani bawahannya. Sayang kita baru bisa mencari pemimpin yang mempesona saja," komentar warganet.
Baca Juga: Keluarga David Ozora Tolak Diversi, Sidang Perdana AG Langsung Digelar Hari Ini
"Padahal di rumah sendiri. Seperti kita punya rumah ada yang rusak, bocor atau apapun bisa kita cari, terkecuali jika hal tersebut dibiarin, mau hancur, bocor, rusak masa bodo, inilah yang terjadi," sentil warganet.
"Boroknya udah menjalar kemana-mana, saling bantu membahu jika yang lain ketimpa kasus. Sejak KPK dilemahkan jadi gini nih, adanya korup di segala sektor, rampok berjamaah, tapi minim tindakan. Udah kehilangan marwah sih ini KPK kalau gak netral," tambah yang lain.
"Ketika sebuah negara dipimpin oleh pemimpin yang tidak punya skill memimpin dan hal ini disadari oleh para pejabat, maka dengan kedipan mata mereka akan bahu membahu menggasak uang negara sebanyak-banyaknya, karena mereka sadar betul pemimpinnya lemah," tulis warganet.
"Sesama tikus amanlah. Kalau sesama maling harus saling tutup menutupi, karena kalau dibuka ntar dirinya yang sebagai maling juga semakin kebuka kepermukaan," sindir warganet.
Berita Terkait
-
Keluarga David Ozora Tolak Diversi, Sidang Perdana AG Langsung Digelar Hari Ini
-
Semakin Keras Nyindir Ganjar Pranowo yang Tolak Israel? Gibran Pakai Jaket Piala Dunia U-20 dalam Rapat Paripurna
-
Sri Mulyani Bongkar Surat PPATK soal Transaksi Janggal Rp 349 Triliun
-
Kebal dari Audit, Faisal Basri: Hanya Tuhan yang Bisa Sentuh Ditjen Pajak
-
Sindir Jadwal Rapat soal Transaksi Janggal Rp 349 Triliun Mendadak Mundur Jam 3 Sore, Mahfud: Maklum, Agenda DPR Padat!
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Kemensos Kirim Tagana dan Bantuan Darurat untuk Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo
-
Paranoia Kekuasaan dalam Sastra: Ketika Narasi Kiri Menjadi Teror dan Tabu di Era Orde Baru
-
Berkeliaran di Jalan, Heboh Warga di Duren Sawit Jaktim Pamer Punya Banyak Burung Merak, Kok Bisa?
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu
-
Program 3 Juta Rumah Tancap Gas, Prabowo Hadiri Akad Massal KPR FLPP
-
Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT Saka Energi, Kejagung Telah Periksa 20 Saksi