Suara.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus meningkatkan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya dana murah hingga akhir tahun ini. Salah satunya dengan menggelar Road Show Tabungan BTN Bisnis di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin mengatakan, Road Show Tabungan BTN Bisnis di Pasar Tanah Abang Jakarta ini merupakan kelanjutan road show perseroan yang dilakukan awal tahun ini di Bandung, dalam mengenalkan produk yang dibintangi oleh Atlet Bulutangkis Nasional Peraih Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992 yang juga pengusaha, yakni Alan Budikusuma dan Susi Susanti.
Tahun lalu, Bank BTN juga telah menggelar Road Show Tabungan BTN Bisnis di Surabaya, Tanah Abang-Jakarta, Singkawang-Pontianak, Semarang dan Medan.
Menurut Jasmin, dipilihnya Pasar Tanah Abang Jakarta, karena pasar tersebut merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara yang menjual kain dan pakaian jadi. Potensi bisnisnya juga sangat besar, karena terdapat ribuan pedagang yang bisa dijadikan nasabah Tabungan BTN Bisnis.
“Tabungan BTN Bisnis merupakan produk tabungan yang menyasar segmen pelaku usaha, yang dapat memfasilitasi kebutuhan finansial para pelaku usaha, khususnya di Kawasan Perdagangan Tanah Abang. Dipilihnya di Tanah Abang, salah satunya untuk meningkatkan awareness, akuisisi maupun aktivasi pelaku bisnis di Pasar Tanah Abang terhadap Tabungan BTN Bisnis,” ujar Jasmin, saat Road Show Tabungan BTN Bisnis di Jakarta, Sabtu (8/4/2023).
Jasmin menegaskan, setelah Road Show digelar diberbagai daerah, respons positif terhadap Tabungan BTN Bisnis sangat tinggi. Hal ini membuat perseroan optimitis menargetkan perolehan dana dari Tabungan BTN Bisnis sekitar Rp7 triliun.
Dia menuturkan, target tahun ini mengalami pertumbuhan sekitar 40% dibandingkan tahun 2022, karena optimisme perseroan terhadap respon pebisnis khususnya UMKM pada Tabungan BTN Bisnis. Untuk mencapai target tersebut, strategi yang dijalankan perseroan antara lain fokus pada ekosistem bisnis agar semua jaringan bisnis dari hulu ke hilir dapat dikelola dan berputar di Bank BTN.
“Kami membidik para pebisnis yang masuk dalam ekosistem properti, perdagangan, kawasan industri, healthcare, dan pendidikan. Tantangan kami kedepan yakni menjadikan Tabungan BTN Bisnis sebagai tabungan transaksional, untuk itu kami akan fokus kepada ekosistem bisnis baik supplier maupun buyernya,” papar Jasmin.
Jasmin mengungkapkan, Tabungan BTN Bisnis menjadi salah satu solusi bagi para pelaku usaha yang akan mempermudah transaksi bisnisnya karena memiliki beragam fitur pendukung diantaranya limitasi transaksi yang tinggi untuk transfer.
Baca Juga: Bank BTN Harap Capai Potensi Izin Prinsip KPR Rp2,5 Triliun di Pameran IPEX
Selain itu, Tabungan BTN Bisnis juga menawarkan fitur yang dapat memudahkan pemantauan dan pencatatan pembukuan transaksi. "Tabungan BTN Bisnis ini memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, properti dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi," urainya.
Jasmin menambahkan, Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi di antara para pedagang dari supplier, pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri. Apalagi pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas dan produk yang inovatif.
Terkait Tabungan BTN Bisnis, lanjut Jasmin terdapat sejumlah keuntungan atau benefit yang diberikan kepada para pengusaha di antaranya besaran limit transaksi yaitu nilai transfer antar rekening BTN maupun Bank lain lebih besar daripada tabungan biasa.
Selain itu, Tabungan BTN Bisnis masih menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi.
"Tabungan BTN Bisnis juga memberikan rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, apakah dengan QRIS atau EDC dan sebagainya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dukung Zero Backlog Perumahan di 2045, Ini 6 Langkah Strategis Usulan Bank BTN
-
Rights Issue Lancar, Dirut Bank BTN: BTN Oversubscribed 1,6 Kali
-
Bank BTN Dukung WSBI Digitalisasi dan Inklusi Keuangan Global
-
Laba Bersih Bank BTN (BBTN) Naik Jadi Rp2,49 Triliun Jelang Right Issue
-
Strategi Komunikasi Dukung Kinerja Bisnis Bank BTN
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu