Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN, I Gede Pasek Suardika meminta Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY meminta maaf kepada Anas Urbaningrum.
Pernyataan itu disampaikan setelah Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief meminta Anas menyampaikan permintaan maaf terbuka ke SBY setelah bebas dari penjara.
I Gede Pasek menilai sebaliknya, justru SBY lah yang memiliki banyak 'dosa' terhadap Anas sehingga harus meminta maaf.
"Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU," kata Pasek.
Ia menjelaskan, bebasnya Anas dari penjara tanpa membawa dendam apapun.
Anas hanya ingin berjuang mencari keadilan atas dugaan dijadikan 'tumbal' dalam kasus korupsi Hambalang.
"Mas AU (Anas Urbaningrum) tidak membawa dendam keluar penjara. Beliau hanya membawa ikhtiar untuk berjuang mencari keadilan atas kriminalisasi yang terjadi pada dirinya. Setelah bebas baru mulai bisa melangkah berjuang,"
Pasek menjelaskan, seharusnya SBY meminta maaf kepada Anas atas segala perbuatannya, mulai dari upaya kudeta di Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk jabatan ketua umum saat Anas belum ditetapkan tersangka.
"Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang di ingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi. Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus E KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoax dan fiktif," jelasnya.
Baca Juga: Bakal Terjung ke Politik Lagi usai Bebas, Anas Urbaningrum Mau Gabung ke Demokrat Kubu Moeldoko?
"Meminta maaf atas tidak konsistennya memberlakukan pakta integritas kalau tersangka terdakwa dan terpidana harus mundur dan berhenti di PD karena terbukti saat ini mantan narapidana malah dapat jabatan tinggi," sambungnya.
Selain yang disebutkan itu, masih banyak 'dosa' SBY terhadap Anas. Pengakuan itu harus didasari dengan ketulusan hati.
"Bagus juga bila Andi Arief bisa membantu membongkar aksi kriminalisasi itu. Kalau tertarik mari bantu AU membongkar kriminalisasi selama ini dengan hati yang tulus," tutupnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
Bakal Terjung ke Politik Lagi usai Bebas, Anas Urbaningrum Mau Gabung ke Demokrat Kubu Moeldoko?
-
Kilas Balik Perjalanan Kasus Anas Urbaningrum, Hari Ini Bebas dari Lapas Sukamiskin
-
Membaca Manuver Anas Urbaningrum Usai Bebas, Bakal Buka-bukaan Hingga Lawan Cikeas?
-
Timeline Perjalanan Sunat Vonis Anas Urbaningrum hingga Bebas 11 April
-
Diimbau Minta Maaf ke SBY usai Bebas, Gede Pasek Balas Andi Arief: Mas Anas Tak akan Bawa Dendam Keluar Penjara!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional