Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur, Wahono Saputro masuk dalam daftar orang terdekat Rafael Alun Trisambodo yang dicegah ke luar negeri oleh KPK.
Belum lama ini ia kembali menjalani pemeriksaan kedua kalinya di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta pada hari Rabu (12/4/2023) untuk melakukan klarifikasi laporan harta kekayaan penyelenggara miliknya.
Wahono adalah salah satu pejabat Kementerian Keuangan yang turut terseret dugaan kejanggalan harta kekayaan mantan pejabat Kementerian Keuangan Rafael Alun.
Sebelumnya, ia juga dipanggil oleh KPK terkait dengan penyelidikan dugaan korupsi mantan pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo.
Ia dicekal oleh KPK karena disebut-sebut memiliki keterlibatan dengan kasus korupsi ayah Mario Dandy tersebut. Saat ini, KPK masih mendalami keterangan dari Wahono Saputro. Disebutkan bahwa tim LHKPN sudah menggali keterangan dari Wahono Saputro terkait dengan kepemilikan saham sang istri di perusahaan milik istri Rafael Alun Tri Sambodo.
Ia dipanggil oleh KPK untuk menjalani klarifikasi terkait dengan sang istri yang mempunyai saham di dua perusahaan Ernie Meike istri dari Rafael Alun Trisambodo. Dua perusahaan tersebut adalah usaha perumahan di Minahasa Utara dengan luas 6,5 hektare.
Lantas, seperti apakah rekam jejak dari kepala kantor Pajak Jakarta Timur yang dicekal oleh KPK tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Rekam Jejak Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur
Berdasarkan penelusuran, karir Wahono Saputro berkutat di ranah penegakan hukum pajak. Berdasarkan pada LHKPN tahun laporan 2011, Wahono tercatat pernah menjadi pemeriksa di kantor pusat DJP.
Baca Juga: Pakai Rompi Oranye, Tangan Diborgol, Wali Kota Bandung Resmi Ditahan KPK
Kemudian, dalam laporan LHKPN pada tahun 2012, Wahono Saputra tercatat pernah dipercaya menduduki jabatan sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak Kanwil DJP Banten.
Posisi tersebut ia geluti sampai dengan tahun 2019 lalu. Lalu, pada LHKPN yang ia laporkan pada tahun 2012-2019, tercatat ia pernah menjadi Kabid Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan di Kanwil DJP Banten.
Kemudian, pada tahun 2020, barulah ia dipromosikan untuk menduduki jabatan sebagai kepala kantor Kepala KPP Madya Jakarta Timur. Jabatan tersebut masih ia lakoni sampai saat ini.
Adapun untuk harta kekayaan dari Wahono Saputro dari tahun ketahun, yakni dari LHKPN 2011 ia memiliki harta kekayaan dengan total Rp 2,8 miliar, LHKPN 2012 harta kekayaannya naik menjadi Rp 3,8, lalu pada tahun 2014 naik lagi menjadi Rp 6 miliar, pada tahun 2015 naik menjadi Rp 12,1 miliar, pada tahun 2017 berkurang menjadi Rp 9,1 miliar.
Kekayaan Wahono Saputro tercatat mengalami kenaikan drastis di tahun 2019 menjadi Rp 13,2 miliar atau mengalami kenaikan sekitar Rp 3,9 miliar dalam 2 tahun.
Selanjutnya, ia melaporkan kekayaannya pada tahun 2020 naik menjadi Rp 13,7 miliar, dan pada tahun 2022 harta kekayaan Wahono terus naik menjadi Rp 14,3 miliar.
Berita Terkait
-
Pakai Rompi Oranye, Tangan Diborgol, Wali Kota Bandung Resmi Ditahan KPK
-
Mengintip Koleksi Kendaraan Wali Kota Bandung yang Kena OTT KPK, Punya Tunggangan Harley
-
KPK Telisik Kasus Bupati Meranti Gadaikan Kantornya Demi Duit Rp 100 Miliar
-
Dua Kader Parpol Ini Kena OTT KPK di Bulan Ramadhan, Terjerat Kasus Korupsi
-
Firli Bahuri Sebut OTT Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bentuk Eksistensi KPK
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka