Suara.com - Perang antara militer dan paramiliter Sudan kembali pecah pada Sabtu, (15/04/2023) lalu. Perang saudara ini berlangsung sampai Selasa, (18/04/2023) hingga akhirnya paramiliter Sudan atau Rapid Support Forces (RFS) melakukan gencatan senjata dimulai sejak Rabu, (19/04/2023) pada pukul 16.00 waktu setempat.
Hingga kini, militer Sudan masih berstatus siaga perang karena sewaktu waktu paramiliter dapat kembali mengangkat senjata untuk berperang lagi. Konflik saudara di Sudan ini pun mendapat perhatian dari berbagai negara, terutama negara yang memiliki hubungan bilateral dengan Sudan termasuk Indonesia.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia pun hingga kini masih berkoordinasi dengan KBRI Khartoum di Sudan untuk mengetahui kondisi para WNI yang berada di Sudan dan sekitarnya. Lalu, bagaimana keadaan di Sudan dan apa tindakan Kemenlu untuk mengatasinya? Simak inilah 5 fakta selengkapnya.
1. Korban jiwa mencapai 270 jiwa dan 2000 orang jadi korban luka-luka
Pertempuran antara militer dan pasukan RSF yang terjadi sejak hari Minggu lalu menyebabkan setidaknya 270 orang menjadi korban jiwa dan 2000 orang lainnya menjadi korban luka-luka. Berbagai rumah sakit di Sudan dan sekitarnya pun tidak berhenti menerima pasien akibat perang ini dan sebagian rumah sakit masih krisis alat bantu kesehatan.
2. WNI sudah dievakuasi sejak Minggu
Pasca serangan pertama antara militer dan paramiliter Sudan, pihak KBRI Khartoum pun langsung melakukan evakuasi kepada WNI yang masih berada di daerah konflik agar diamankan menuju KBRI Khartoum dan mendapatkan perlindungan sebagai WNI di tanah konflik.
Evakuasi pun dilakukan di tengah-tengah gemuruh perang dan berhasil menyelamatkan 15 orang WNI yang terdiri dari anak anak dan orang dewasa.
3. Ribuan WNI lain masih terjebak dan kekurangan logistik
Baca Juga: CEK FAKTA: Temukan Kejadian Menakjubkan di Malam Lailatul Qadar, Profesor Ini Langsung Mantap Mualaf
Namun, upaya evakuasi KBRI kepada WNI di Sudan hingga kini belum rampung. Pasalnya, pihak Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan mengungkap bahwa masih ada ratusan pelajar WNI dan ribuan WNI yang terjebak di kota Khartoum.
"Kondisi di sini serba ketakutan. Kalau jumlah ada 850 pelajar Indonesia dan total WNI disini hampir 1000 orang. Kebanyakan tinggal di Kota Khartoum," ungkap Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan, Arya Kurniantoro saat dihubungi pada Rabu, (19/04/2023) kemarin.
Tak hanya terjebak di tengah peperangan, para anggota PPI pun mengalami kekurangan logistik sehingga harus saling bahu membahu mengirimkan kebutuhan ke kediaman masing-masing.
"Kami kekurangan logistik, kena mental karena teman-teman kondisinya takut semua mendengar banyak baku tembak. Akhirnya kami gotong royong mengantarkan logistik seadanya," ungkap Arya.
Arya berharap pihak KBRI dapat cepat tanggap menggali informasi keberadaan para WNI dan melakukan evakuasi.
4. Kemenlu klaim sudah amankan WNI di Sudan
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Jokowi Marah Besar, Semua Anggota PDIP Terlibat Korupsi Rp 349 Triliun, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Sosok Ini Bongkar, Venna Melinda Cuma Akting!
-
CEK FAKTA: Pemain Sepak Bola Calon Naturalisasi Justin Hubner Mengubah Keputusan, Sekarang Mau Masuk Timnas Indonesia
-
CEK FAKTA: Istri Pedangdut Kondang Meninggal Dunia, Alami Kecelakaan Tragis saat Mudik Lebaran
-
CEK FAKTA: Bos Persib Bandung Sebut Persija Lawan yang Lemah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
-
Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
-
Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
-
Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
-
Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
-
Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
-
Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
-
Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?