Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kerapkali memakai semiotika simbol untuk menyiratkan ijtihad politiknya.
Termutakhir adalah pemberian peci alias kopiah oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar Pranowo yang diusung sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
Megawati memberikan sekaligus memakaikan kopiah itu ke kepala Ganjar seusai mendeklarasikan pencapresannya, Jumat (21/4) pekan lalu.
Senin (24/4/2023), Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pemberian peci tersebut adalah simbolisasi tugas Ganjar untuk menjalin kerja sama dengan kalangan religius.
Bagi PDIP, kata dia, adalah hal mutlak membangun kerja sama politik berdasarkan ideologi dan platform.
Selain ideologi dan platform, Hasto mengatakan PDIP akan bekerja sama dengan partai politik lain berdasarkan historisitas atau kesejarahannya.
Barulah setelah ada kecocokan ideologi, platform, PDIP akan mendiskusikan agenda-agenda penting politik dengan partai yang diajak bekerja sama.
Syarat-syarat tersebut menjadi penting termasuk ketika PDIP maupun Ganjar Pranowo menjajaki peluang berkoalisi dengan partai-partai politik maupun organisasi lain berbasis keagamaan.
Tak hanya itu, PDIP akan mencari 'kawan sejalan' dalam mengusung Ganjar tapi juga mempunyai komitmen, "melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.
Baca Juga: Sikap Koalisi PPP Ditentukan saat Rapimnas, Tetap di KIB atau Merapat PDIP?
Mengenai platform, PDIP mendasari koalisi politiknya dengan mengusung program seperti membangun kedaulatan pangan, prolingkungan serta tataruang, dan kesamaan visi mengenai geopolitik.
"Dengan demikian, ketika membangun kerja sama, selain bonding-nya itu, adalah aspek-aspek gotong royong. Kesamaan agenda ini sangat penting, termasuk kedekatan," kata Hasto.
Sebagai contoh, kata Hasto, PDIP memungkinkan kerja sama dengan Partai Persatuan Pembangunan yang berbasis agama.
Apalagi PDIP dan PPP mempunyai kesamaan secara sejarah, yakni termarjinalisasi ketika era Orde Baru.
Megawati, kata dia, juga mempunyai kedekatan dengan tokoh-tokoh PPP pada masa lalu seperti Hamzah Haz serta almarhum Maimun Zubair atau Mbah Moen.
"Tentu saja komunikasi dilakukan secara intens. Prinsipnya ruang kerja sama itu akan dilakukan dalam kerangka sistem presidensial," kata dia.
Berita Terkait
-
Sikap Koalisi PPP Ditentukan saat Rapimnas, Tetap di KIB atau Merapat PDIP?
-
Pencapresan Ganjar Pranowo Diakui Bisa Ubah Dinamika Politik, Mardiono Sebut KIB Masih Solid
-
CEK FAKTA: Ganjar Pranowo Resmi Gandeng Mahfud MD Siap Saingi Anies Baswedan di Pemilu 2024
-
Mardiono Akui Banyak Barisan Akar Rumput Dukung Ganjar, Potensi PPP Gabung PDIP?
-
CEK FAKTA: Ganjar Pranowo Gandeng Mahfud MD di Pilpres 2024
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
Terkini
-
Golkar Soroti Kesiapan IKN Sebagai Ibu Kota Politik pada 2028, Perencanaan Spesifik Jadi Sorotan
-
Dorong Gig Economy, Pramono Anung Janji Siapkan Fasilitas Publik Terintegrasi Co-Working Space
-
Negara Siap Biayai Kuliah Lulusan Sekolah Garuda di Kampus Top Global, Asal Penuhi Syarat Ini!
-
PAM Jaya Diingatkan Prioritas Utama Tetaplah Pelayanan Publik
-
Guru Agama hingga Marbot Senyum Lebar, Pemkot Semarang Naikkan Besaran Bisyarah
-
Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik, Golkar Minta Penjelasan: karena Dalam UU-nya Tak Kenal Istilah Itu
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi