Suara.com - Pengamat Terorisme yang juga merupakan Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harist Abu Ulya menilai pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, tidak terikat dengan jaringan terorisme. Pelaku diketahui bernama Mustopa asal Lampung.
“Ini orang depresi yang sudah dua kali datang ke kantor MUI pusat tahun kemarin, untuk ketemu pimpinan,” kata Harist saat dikonfirmasi, Selasa.
Dugaan ini muncul, kata Harist, usai ia menelusuri rekam jejak Mustopa yang pernah mengaku sebagai wakil nabi.
Bahkan, lanjut Harist, kedatangan Mustopa ke Kantor MUI bertujuan untuk meminta pengakuan jika dirinya merupakan seorang nabi.
“Ini sosok mengklaim bahwa dia adalah seorang nabi dan motif datang ke kantor MUI minta pengakuan,” ucap Harist.
“Jadi kelihatannya ada problem psikis, ada depresi,” Harist menambahkan.
Harist juga menyayangkan kematian Mustopa yang saat itu sempat diringkus oleh petugas kepolisian.
Seharusnya kata dia, jika pelaku masih dalam keadaan hidup, polisi bisa mengulik motif Mustopa melalukan penyerangan di kantor MUI.
“Seharusnya kalau dia masih hidup kan, enak dia (pelaku) ditanyai (keterangan) termasuk asal senjata yang dia punya,” tutupnya.
Baca Juga: Menag Kecam Penembakan di Kantor MUI: Tindak Kekerasan Tak Bisa Dibenarkan
Kantor MUI Ditembaki
Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat ditembaki oleh orang tak dikenal pada Selasa (2/5/2023). Kepolisian memastikan pelaku penembakan tewas atas kejadian ini.
Pantauan Suara.com di lokasi, terlihat kaca pintu berserakan di lantai. Diduga hal ini karena ditembaki pelaku penembakan tersebut.
Terlihat juga garis polisi dipasang di bagian gerbang masuk gedung MUI. Petugas kepolisian bersama TNI dan aparat keamanan lainnya juga berjaga di bagian dalam gedung.
Berita Terkait
-
Polisi Belum Tahu Kematian Pelaku Serang Kantor MUI Pusat: Ada Senjata Api Jenis Airsoft Gun
-
7 Fakta Penembakan di Kantor MUI: Pelaku Tewas, Motif Masih Didalami
-
Airsoft Gun, Bukan Senjata Api yang Digunakan Pelaku Penembakan di Kantor MUI
-
Menag Kecam Penembakan di Kantor MUI: Tindak Kekerasan Tak Bisa Dibenarkan
-
Jejak Kelam Penembak Kantor MUI, Pernah Rusak Kantor DPRD Lampung
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU