Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum buka suara terkait pertemuan politik yang dilakukan di Istana. Ini setelah ramainya perbincangan seputar Presiden Jokowi yang mengundang 6 ketua partai politik ke Istana.
Anas membongkar bahwa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah menggelar pertemuan secara tertutup dengan para ketua umum partai politik di koalisi pemerintahannya.
Pernyataan dari Anas terkait dengan SBY tersebut disampaikan lewat surat yang tersebar di media sosial Twitter. Mulanya, surat tersebut dibagikan oleh Kornas Sahabat Anas Urbaningrum, yakni Muhammad Rahmad pada Minggu (7/5/2023).
Lantas, seperti apakah poin bocoran Anas terkait dengan manuver SBY yang temui partai koalisi di Istana tersebut?
Terjadi tak hanya sekali
Anas menyebut bahwa SBY pernah menggelar pertemuan tertutup dengan para pimpinan parpol pendukung pemerintahannya. Momen itu terjadi saat SBY masih menjabat sebagai presiden.
Bahkan, mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini blak-blakan menyebut pertemuan antara SBY dengan partai koalisi di Istana tidak cuma terjadi sekali.
"Banyak yang bertanya ke saya, apakah dulu waktu periode (pemerintahan) Presiden SBY pernah ada pertemuan partai koalisi di Istana? Ya jelas pernah, beberapa kali," kata Anas dalam akun Twitternya, dikutip Sabtu (6/5/2023)
Pernah digelar tanpa PKS
Anas membongkar bahwa pertemuan SBY dengan para pimpinan parpol koalisinya memang pernah dilakukan, tetapi tanpa kehadiran Partai Keadilan Sejahtera (PSK).
Kendati demikian, Anas enggan membeberkan lebih detail mengenai suasana auatupun ihwal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Namun ia hanya menyebut bahwa seluruh partai mendapatkan undangan kecuali PKS.
Menurutnya, wajar jika presiden mengadakan pertemuan dengan para ketua umum parpol di koalisinya. Ia juga menyebut presiden juga bisa menggelar pertemuan silaturahmi di kantornya.
Dinilai tak etis
Meski menganggap wajar, tetapi Anas menilai bahwa pertemuan di Istana itu jika beragendakan rapat atau kongres partai, maka dinilai tidak etis. Namun ia tidak menyebutkan siapa yang dinilainya tidak patut saat melakukan pertemuan di Istana.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang enam ketum parpol ke Istana Negara dengan agenda halal bi halal dan forum diskusi terkait dengan bagaimana kondisi perekonomian Indonesia di masa depan.
Demokrat sempat kritik tajam
Sebelumnya, Partai Demokrat sempat melayangkan kritikan terkait pertemuan Presiden Jokowi dengan enam ketum parpol di Istana pada Selasa (2/5/2023).
Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengkritik penggunaan Istana Negara yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan malah menjadi kepentingan golongan.
Tak hanya itu, Herzaky juga mengkritisi Jokowi karena menjelang akhir masa jabatannya sebagai presiden, Jokowi justru dinilai masuk ke ranah politik praktis dengan memanggil 6 ketum parpol.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
CEK FAKTA POLITIK: Jokowi Perintahkan Istana Dukung Anies Baswedan hingga Dikawal Ma'ruf Amin untuk Pilpres 2024
-
Sulitnya Bentuk Koalisi Besar, Cak Imin Ngotot ke JK: Namanya Juga Usaha, Meski Tak Mudah
-
NasDem Tak Diundang Pertemuan Parpol Koalisi Pemerintah, JK Ingatkan Jokowi: Jangan Terlibat Terlalu Jauh
-
Cek Fakta: Andi Pangerang Dibayar Istana untuk Lakukan Ancaman, Benarkah?
-
Tiba-tiba JK Beri Sindiran Menohok ke Presiden Jokowi Menyoal NasDem
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?