Suara.com - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan melayangkan kritik keras pada kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mendorong pembelian mobil listrik. Padahal, dulu Anies memiliki sikap yang sama dengan Jokowi.
Ketika menjabat Gubernur DKI periode 2017-2022, Anies bahkan berupaya mendorong kepemilikan kendaraan ramah lingkungan, dengan membebaskan pajak mobil listrik yang kemudian diatur dalam regulasi.
Seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2020, memuat kebijakan Insentif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Atas Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Anies juga membebaskan kendaraan listrik dari aturan ganjil-genap kendaraan bermotor. Sebab, kebijakan ini memiliki tujuan menekan polusi udara di Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menilai Anies telah menunjukan sikap inkonsistensi. Hal ini disebutnya menjadi bukti bahwa Anies tak mampu melakukan perubahan seperti slogannya menjadi Bacapres selama ini.
"Sikap inkonsistensi itu menunjukkan ketidakmampuan membuat perubahan. Sementara isu yg dibawa adalah perubahan, yang membutuhkan ketegasan, konsistensi dan siap tidak populer," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Selasa (16/6/2023).
Ia mengaku tak heran karena memang Anies kerap menunjukan sikap yang berbeda dengan janjinya terdahulu. Misalnya, seperti janji naturalisasi sungai yang tak terbentur dengan normalisasi.
"Artinya, karakter yang ditunjukkan tidak sesuai dengan jargon atau gagasan yang dibawakan. Semua hanya kata-kata, tanpa mampu melakukan eksekusi atas gagasan, seperti kejadian naturalisasi dan normalisasi," tuturnya.
Selain itu, Gilbert juga menyinggung soal Anies yang turut mengampanyekan mobil listrik lewat inisiasinya menggelar Formula E di Jakarta. Ia menyebut niatan Anies malah akhirnya mengorbankan rakyat karena menghamburkan APBD.
Baca Juga: Perubahan Sikap Anies: Dulu Dukung Mobil Listrik Mati-matian, Kini Kritik Habis-habisan
"Juga Formula E atau balapan mobil listrik yang pro lingkungan walau harus mengorbankan rakyat dengan menghamburkan APBD dengan sia-sia," pungkasnya.
Sebelumnya, Anies terang-terangan mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo soal pembelian mobil listrik yang dinilainya bukan solusi kemacetan dan polusi udara. Ia juga menyinggung pemberian subsidi bagi masyarakat yang membeli mobil listrik. Sebab, pembeli kendaraan berbasis energi terbarukan itu bukanlah dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.
"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara, bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," ujar Anies dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia (Anies) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2023).
Ia juga menyebut sebenarnya emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik lebih besar ketimbang kendaraan umum yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, kendaraan pribadi hanya bisa menampung sedikit orang.
"Emisi karbon mobil listrik perkapita perkilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak Kenapa itu bisa terjadi? Karena bis memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," ucapnya.
Tak hanya itu, Anies menyebut pembelian mobil listrik bukan berati menghilangkan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Jumlah kendaraan malah akan semakin banyak dan memenuhi jalanan hingga yang menjadi penyebab kemacetan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera