Suara.com - Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah merupakan puasa sunnah, dilaksanakan sebelum merayakan hari raya Idul Adha. Kedua puasa ini dikerjakan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Apa bedanya puasa Tarwiyah dan puasa Arafah? Mana yang harus dikerjakan lebih dulu?
Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah memiliki keutamaan yang rugi apabila umat Islam tidak melaksanakannya. Diriwayatkan oleh Imam Dailami, menyebutkan bahwa "Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun".
Salah satu hadis syahih yang membicarakan tentang pelaksanaan puasa Arafah diriwayatkan oleh Qatadah RA. Katanya, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa:
"Puasa hari Arafah menghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan pada tahun lalu dan tahun yang akan datang."
Oleh karenanya, dianjurkan kepada yang mampu untuk menjalankan ibadah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Sejarah Puasa Tarwiyah dan Arafah
Momen puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi momen penting karena berhubungan dengan sejarah kenabian Muhammad SAW dan secara khusus berkaitan dengan hari raya Idul Adha atau dikenal juga dengan hari raya Ibadah Haji.
Kaitan puasa Tarwiyah dengan ibadah haji dan hari raya Idul adha adalah pada hari Tarwiyah, seluruh umat yang beribadah haji akan melakukan perenungan. Mereka menempuh perjalanan jauh ke Mekah. Dalam perjalanan itu, mereka akan hening dan dalam keheningan, mereka akan merenung.
Selain itu, sejarah penamaan hari Tarwiyah berhubungan pula dengan kisah para Nabi. Dikutip dari Islam.nu.or.id, sejarah penamaan Tarwiyah berhubungan dengan kisah nabi-nabi sebagai berikut:
Baca Juga: 3 Niat Puasa Idul Adha 2023: Waktu Pelaksanaan hingga Hukum Mengerjakannya
1. Nabi Adam
Nabi Adam ‘alaihissalâm diperintah untuk membangun sebuah rumah, maka ketika ia membangun, ia berpikir dan berkata, ‘Tuhanku, sesungguhnya setiap orang yang bekerja akan mendapatkan upah, maka apa upah yang akan saya dapatkan dari pekerjaan ini?’
Allah subhânahu wata’âlâ menjawab: ‘Ketika engkau melakukan thawaf di tempat ini, maka aku akan mengampuni dosa-dosamu pada putaran pertama tahwafmu.’ Nabi Adam ‘alaihissalâm memohon, ‘Tambahlah (upah)ku’. Allah menjawab: ‘Saya akan memberikan ampunan untuk keturunanmu apabila melakukan tahwaf di sini’.
Nabi Adam ‘alaihissalâm memohon, ‘Tambahlah (upah)ku’. Allah menjawab: ‘Saya akan mengampuni (dosa) setiap orang yang memohon ampunan saat melaksanakan thawaf dari keturunanmu yang mengesakan (Allah).’
2. Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim ‘alaihissalâm bermimpi ketika sedang tidur pada malam Tarwiyah, seakan hendak menyembelih anaknya, maka ketika waktu pagi datang, ia berpikir apakah mimpi itu dari Allah subhânahu wata’âlâ atau dari setan?
Berita Terkait
-
Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk 7 Orang saat Idul Adha 2023 Lengkap Tata Cara
-
Idul Adha disebut juga Idul Haji karena Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Hukum Kurban Kambing untuk Satu Keluarga saat Idul Adha, Apa Boleh?
-
3 Niat Puasa Idul Adha 2023: Waktu Pelaksanaan hingga Hukum Mengerjakannya
-
Kapan Puasa Sebelum Idul Adha 2023? Jangan Sampai Terlewat, Ini Jadwalnya
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis