Suara.com - Polisi sedang memeriksa kejiwaan Hardianata (45), seorang pecatan TNI AD yang sebelumnya ditangkap karena mengancam akan menghancurkan masjid dan musala lewat tulisan yang disebar di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
"Kami kirimkan ke RS Polri Kramat Jati untuk pemerikasan psyschiatricum,” kata Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama, saat dikonfirmasi, Senin (22/5/2023).
Dalam aksinya Hardi, diketahui menuliskan sebuah kata-kata bernada provokasi di sebuah kertas, yang ditempel di sebuah tembok kawasan Tambora. Dalam tulisannya, Hardi menyebut jika masjid dan musala harus dihancurkan.
"Segera masjid musala Islam untuk secepatnya diangkat dari dunia ini. Bila tidak, Musal Nurul Islam, target pertama yang langsung saya hancurkan. Buka Al Kitab, Al Quran kalian langsung saya bakar,” tulis Hardi.
Putra mengatakan melihat hal tersebut, warga sekitar langsung mencopot tulisan tersebut. Lantaran tulisan yang disebar itu sangat provokatif.
Namun, Hardi malah mengamuk saat tulisan tersebut dicopot.
Saat pria berambut gondrong itu mengamuk, warga kemudian langsung mengamankannya yang kemudian diserahkan ke pihak kepolisian.
Saat disinggung terkait penyebab pemecatan Hardi, Putra mengaku, belum mengetahuinya.
“Belum tahu. Masih pendalaman,” katanya.
Baca Juga: Konvoi Cari Lawan Tawuran karena Ingin Tenar, Pemuda Asal Jakarta Utara Malah Masuk Bui
Berita Terkait
-
Konvoi Cari Lawan Tawuran karena Ingin Tenar, Pemuda Asal Jakarta Utara Malah Masuk Bui
-
Sebar Pesan Provokatif buat Hancurkan Masjid dan Musala, Pecatan TNI AD di Tambora Ditangkap Warga usai Mengamuk
-
6 Fakta Bocah 10 Tahun Main di Jalanan Tewas Dilindas Mobil, Luka Serius di Kepala dan Tangan
-
Bocah 11 Tahun Tewas Terlindas Mobil Innova Saat Sedang Main Bola di Tambora
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur