Suara.com - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi perkara pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan terhadap Naema S Bachmid (61), pemilik penginapan di Jalan Asirot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kanit 2 Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula mengatakan ada sebanyak 39 adegan diperagakan dalam rekonstruksi ini.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kedua tersangka sempat memukul korban dari bagian belakang. Usai korban terjatuh, kedua tersangka yang berinisial FM (31) dan SDS (49) kemudian menjerat leher korban menggunakan raki jemuran hingga korban tewas.
Setelah korban tewas kedua tersangka kemudian mengepak barang-barangnya, lalu mereka kabur menggunakan dua unit mobil mewah milik korban.
Diketahui kedua tersangka ini merupakan asisten rumah tangga yang bekerja di rumah tersebut.
"Kita lakukan 39 adegan rekonstruksi terhadap pelaku inisial FN dan SD yang selanjutnya di kantor disampaikan. Semua sesuai dengan BAP yang disampaikan tersangka dan saksi-saksi," kata Eko, Senin (22/5/2023).
Eko mengatakan, puluhan adegan itu sesuai dengan hasil pemeriksaan. Tidak ada adegan tambahan atau perubahan saat rekonstruksi berlangsung.
“Belum ada. Semua sesuai dengan BAP,” ucapnya.
Sebelumnya, tersangka SDS (49) mengaku sakit hati dengan ucapan majikannya Naema S Bachmid (61) perempuan lansia pemilik hotel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang tewas dibunuhnya bersama FM (31).
Baca Juga: Surat Terbuka Keluarga David Ozora: Dear Polda Metro Jaya, Sebaiknya Mario Dandy Dibebaskan Saja...
Bahkan, ia mengklaim rasa sakit yang dirasakannya melebihi luka akibat dipukul.
"Mulut korban lebih sakit," singkat SDS di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/4).
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga sebelumnya menyebut motif SDS dan FM membunuh Naema karena sakit hati. Kepada penyidik, kedua tersangka menyebut korban kerap berkata kasar.
"Awalnya menurut pelaku korban baik. Namun setelah berjalan muncul sikap korban kurang baik. Di situ mereka timbul awalnya mau mencuri kendaraan berkembang membunuh," ungkap Panjiyoga.
SDS dan FM, lanjut Panjiyoga, awalnya hendak membunuh korban dengan cara diracun. Namun karena sudah tak tahan lagi mereka akhrinya membunuh dengan cara menjerat leher korban dengan tali.
Sebagaimana diketahui, kedua pelaku yakni FM (31) dan SDS (49) yang meruapakan ART korban sendiri. Keduanya ditangkap di wilayah Banyunwangi, Jawa Timur beberapa waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!