Suara.com - Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat yang dipimpin dan didirikan oleh Pandji Gumilang diserbu ribuan massa. Massa yang disebut sebagai Forum Indramayu itu datang dengan jumlah sekitar 5000 orang.
Aksi demo tersebut berlangsung pada Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 11.30 WIB. Kedatangan massa pun langsung disambut oleh pihak kepolisian.
"Kami kerahkan kurang lebih 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Forum Indramayu Menggugat," jelas Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar, dilansir Antara, Kamis (15/6/2023).
Aksi Forum Indramayu itu disertai 5 tuntutan yang disampaikan dari jarak jauh. Berkenaan dengan itu, berikut 5 tuntutan yang disampaikan massa.
1. Usut Dugaan Tindak Pidana Pemerkosaan
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center atau Pusat Rehabilitasi Korban NII, Ken Setiawan menyatakan ada tindak pidana pencabulan di Ponpes Al-Zaytun. Tindak pidana atas laporan Kartinih itu diduga dilakukan oleh Panji Gumilang.
Oleh karena itu, massa meminta kepada pihak berwajib untuk mengusut adanya dugaan pemerkosaan tersebut.
2. Sengketa Tanah
Tuntutan yang berikutnya mengenai tanah Pondok Pesantren Al Zaytun. Pasalnya, tanah yang digunakan itu belum dibayar hingga saat ini. Atas kasus tersebut, ponpes tersebut dinilai merampas tanah rakyat.
"Tegakkan UUPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah, sebab ponpes Al Zaytun merampas tanah rakyat dan menguasai ribuan hektar tidak jelas ijin dan peruntukanya," ujar Ken.
3. Usut Tuntas Dugaan Ajaran Sesat
Selain itu, terdapat pula tuntutan berupa pengusutan dugaan ajaran sesat di ponpes. Massa meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama dapat aktif berpartisipasi dalam mengusut dugaan tersebut.
4. Pembuatan Dermaga Khusus (Dersus) Al Zaytun Dihentikan
Tuntutan yang berikutnya yakni agar adanya pemberhentian pembuatan dermaga khusus oleh Pondok Pesantren Al Zaytun. Alasannya yakni keberadaan dermaga itu sangat tertutup bahkan tidak ada orang yang boleh mengetahui kegiatan di dalamnya.
Masyarakat menilai pemberhentian itu diperlukan segera. Pasalnya, agar lokasi tersebut tidak dijadikan tempat penyelundupan barang berbahaya seperti narkoba dan senjata api.
Berita Terkait
-
Santri Ponpes Al Zaytun Juga Gelar Demo, Mau Tandingi Unjuk Rasa Ribuan Massa Forum Indramayu Menggugat
-
8 Kontroversi Panji Gumilang: Sebut Indonesia Tanah Suci, Kini Ragukan Kebenaran Al Quran
-
Profil Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun yang Ragukan Kebenaran Al Quran
-
Ajaran-Ajaran Nyeleneh Ponpes Al Zaytun: Ragukan Al Quran, Tak Percaya Allah Bisa Bahasa Arab
-
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Sebut Al-Qur'an Kalam Nabi Muhammad SAW: Kalau Allah Berbahasa Arab, Susah Nanti...
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru