Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan pihaknya sedang melakukan negosiasi pembelian Dassault Mirage 2000-9 dengan United Arab Emirates (UAE).
Hal tersebut disampaikan Prabowo menyusul pembelian pesawat tempur bekas dari Qatar, yakni Mirage 2000-5.
Negosiasi pembelian pesawat dari UAE tersebut sama halnya dengan pembelian pesawat dari Qatar, yaitu untuk mengisi kokosongan pesawat tempur milik Indonesia yang sedang masa perbaikan atau berumur tua hingga menunggu kedatangan pesawat baru.
"Dan kita lagi nego juga dengan Emirates mereka punya juga Mirage 2000-9. Ini lagi kita nego juga mudah-mudahan kita juga bisa mengakuisisi. Ini untuk menjaga sekarang sampai lima tahun sampai pesawat-pesawat kita yang baru full ada di kita," kata Prabowo di acara The 1st DEFEND ID’s Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).
Selain dengan UAE, Prabowo menyampaikan ada program kerja sama dan negosiasi dengan negara lain.
"Kita juga tentunya ada program sama Korea, KFX. Kita juga sedang nego dengan Amerika, F15 dan kita juga sedang nego dan menjajaki kerja sama dengan PT DI, dengan Turki, mengembangkan juga pesawat generasi kelima, dengan Korea generasi 4.5. Jadi ini yang kita lakukan," tutur Prabowo.
Mirage 2000-5 Cukup Canggih
Prabowo mengatakan, pesawat tempur Mirage 2000-5 merupakan salah satu pesawat yang cukup canggih. Pernyataan ini menanggapi ihwal pertanyaan mengapa Indonesia mengambil pesawat tempur bekas Qatar itu untuk memenuh kebutuhan TNI-AU.
Menurut Prabowo pesawat bekas asal Qatar memiliki kelebihan tersendiri. Karena itu ada pertimbangan mengapa Indonesia mengambil pembelian pesawat termpur bekas sampai 12 unit. Salah satu pertimbangan lainnya ialah karena masa pakai pesawat yang masih bertahan hingga 20 tahun ke depan.
"Karena Mirage ini cukup canggih dan walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih sedikit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Mirage 2000-5 juga sudah mengadopsi teknologi yang sangat canggih. Menurut Prabowo, Mirage 2000-5 ini bisa menjadi pesawat transisi untuk pilot-pilot sembari menunggu kedatangan pesawat asal Perancis, Dassault Rafale yang sudah dalam tahap pembelian.
"Dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi ini lah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. begitu Rafale datang dia akan transisi ke Rafale," kata Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo menjelaskan alasan di balik pembelian 12 pesawat bekas jenis Mirage 2000-5 dari Qatar.
Menurutnya, pembelian pesawat bekas tersebut merupakan langkah praktis untuk memenuhi kebutuhan pesawat tempur di Indonesia, khususnya TNI AU.
Pasalnya, saat ini banyak pesawat tempur milik Indonesia yang keadaannya sudah tua dan harus refurbished. Belum lagi pesawat-pesawat yang butuh perbaikan. Karena itu dibutuhkan pesawat tempur pengganti untuk mengisi kekosongan atau dari pesawat-pesawat sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali
 - 
            
              Gubernur Riau Terjaring OTT, Cak Imin Minta Kader PKB Tenang dan Tunggu Keterangan KPK
 - 
            
              Dicap Tak Layak Diberi Gelar Pahlawan, Romo Magnis Suseno Kuliti 'Dosa-dosa' Soeharto Penguasa Orba
 - 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Bakal Siapkan Sanksi?
 - 
            
              Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
 - 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?