Suara.com - Pakar politik Dr Panji Suminar menganggap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden (cawapres) perempuan yang paling potensial di Pilpres 2024. Kekuatan suara menjadi salah satu alasan mengapa Khofifah berpotensi di panggung pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Panji menilai hal tersebut baru bisa dipatahkan apabila PDIP lantas memilih Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai cawapresnya Ganjar Pranowo.
"Saya lihat sampai sekarang dinamikanya hanya Khofifah, kecuali PDIP memutuskan untuk memasangkan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani," kata Panji dikutip Sabtu (1/7/2023).
Panji kemudian menilai kalau sosok Khofifah memiliki kekuatan yang baik mau dipasangkan dengan siapapun di Pilpres 2024. Itu dikatakan Panji merujuk pada hasil Pilkada Jawa Timur.
"Selain itu, Khofifah juga sosok NU kultural bukan NU struktural, dia dekat dengan warga NU. Kalau Berpasangan dengan Ganjar maka pasangan tersebut bisa mengamankan suara Jateng dan Jatim yang jumlah pemilih di 2 provinsi itu sudah mampu menuju kemenangan pilpres," tuturnya.
Begitu pula kalau Prabowo menggandeng Khofifah, menurut Panji, Prabowo memiliki basis massa di Jawa Barat dan luar Jawa dan Khofifah punya basis warga NU dan Jawa Timur. Pasangan tersebut tentu berpotensi meraup jumlah suara yang besar di Pemilu 2024.
"Dengan Anies juga bisa, Anies massanya di Jawa Barat, Jakarta, sebagian Banten, dan Khofifah Jawa Timur, bahkan memang lebih pas Anies berpasangan dengan Khofifah kalau ingin memenangkan pilpres. Cuma masalahnya sekarang, Khofifah-nya mau berpasangan atau tidak," terangnya.
Namun, Panji mengatakan apa pun bisa terjadi dalam kancah politik dan waktu sampai tahap pendaftaran juga masih panjang. Sampai saat ini, ketiga kandidat capres menurut dia masih sama-sama kuat soal keterpilihannya.
"Yang menjadi penentu adalah kandidat cawapres yang akan dipasangkan, kalau Ganjar saya masih cenderung sepertinya PDIP akan melabuhkan pilihannya pada Nasaruddin Umar. Tinggal komposisi cawapresnya Prabowo dan Anies." [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Kritik Elite yang Terlalu Lama di Zona Nyaman
-
Bantah Anggapan Diktator, Prabowo Subianto: Prabowo yang Asli Itu Sebenarnya Sangat Lembut
-
Selalu Dikaitkan dengan Tragedi HAM 1998, Prabowo Tegas: Kalau Rakyat Percaya Semua Tudingan Itu, Nggak Usah Pilih Saya
-
Ustadz Yusuf Mansur Pamer Foto Diapit Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Mekkah: Nggak Ada Politik-politikan
-
Relawan Ganjar Sebut JIS Rekam Jejak Kegagalan Anies, Ada yang Bisa Bantah?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis