Suara.com - Tiga ulama ternama disebut-sebut akan dipanggil sebagai saksi ahli dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.
Tiga ulama yang akan bersaksi di hadapan penyidik itu yakni Ustaz Abdul Somad, Uztaz Adi Hidayat dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
Kabar mengenai pemanggilan tiga ulama kondang itu diungkapkan oleh Ketua Forum Advokat Pembela Pancasila, Ihsan Tanjung, selaku pelapor.
Lantas seperti apakah profil ketiga ulama tersebut? Berikut ulasannya.
Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara pada 18 Mei 1977. Ia merupakan ulama yang berasal dari keluarga keturunan Melayu Asahan.
Menjadi seorang pemuka agama seakan sudah mengalir dalam darah Abdul Somad, sebab ibunya merupakan keturunan seorang ulama besar, yakni Syekh Abdurrahman.
Kakeknya itu juga dikenal sebagai Syekh Silau Laut, seorang ulama Sufi beraliran tarekat Syatariyah Batu Bara di Sumatera Selatan.
Abdul Somad kecil menempuh Pendidikan di sekolah berbasiskan agama, yakni Tahfulidz Al Quran. Pada 1990, ia berhasil menyelesaikan Pendidikan sekolah dasar di SD Al Washiliyah Medan.
Baca Juga: Kasus Penistaan Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Naik ke Penyidikan
Kemudian ia melanjutkan pendidikan di madrasah Tsanawiyah Mu’alimin Al Washiliay Medan dan lulus pada 1993.
Ia lantas lanjut ke Ponpes Darularafah Deli Serdang Sumatera Utara dan pada 1996, Abdul Somad dinyatakan lulus dari Madrasah Aliyah Nurul Falah Riau.
Untuk pendidikan tinggi, Abdul Somad sempat merasakan duduk sebagai mahasiswa di UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada 1996-1998. Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke Universitas Al Azhar Mesir dan mendapatkan gelar Lc.
Pendidikan S2 ia tempuh di Universitas Kebangsaan Malaysia. Namun, ia hanya bertahan dua semester.
Pada 2004, Abdul Somad kembali melanjutkan Pendidikan S2 setelah mendapatkan beasiswa di Institut Darul - Hadits Al - Hassaniyah Rabat. Di sana, ia mendapatkan gelar D.E.S.A pada tahun 2006.
Dan puncaknya, Abdul Somad berhasil menyelesaikan Pendidikan S3 nya di Universitas Islam Omdurman Sudan pada 2019.
Berita Terkait
-
Kasus Penistaan Agama Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Naik ke Penyidikan
-
Moeldoko Minta Ponpes Al Zaytun Ditangani Bukan Karena Persepsi
-
Ditanya Siap Jadi Tersangka, Begini Jawaban Panji Gumilang
-
Kader PKB Ikut Geram dengan Salam Yahudi yang Diucapkan Panji Gumilang: Sakkarepmulah
-
Bareskrim Polri Naikkan Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang ke Tahap Penyidikan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
Biar Warga Naik Angkutan Umum, Pramono Minta Kepala Daerah Penyangga Siapkan Park and Ride
-
Mahasiswa UNP Antusias Gali Potensi Mengikuti Digistar Telkom
-
Pelaku Sudah Ditangkap! Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Lahan Kosong Tanah Abang
-
Bill Gates: Dunia Salah Arah Hadapi Krisis Iklim, Kenapa Demikian?
-
Pelaku Pengeroyokan dan Penembakan Pengacara WA di Tanah Abang Diciduk
-
Tarif Transjakarta Bakal Naik? Pemprov DKI Ungkap Fakta di Balik Murahnya Ongkos
-
Kemenag Tegaskan MBG Harus Halalan Toyyiban: Bersih, Suci, dan Menyehatkan
-
IESR Nilai SNDC Indonesia Tak Selaras dengan Ambisi Energi Terbarukan Prabowo, Kenapa?
-
Rusun Marunda Dirobohkan, Pemprov DKI Siap Bangun Ulang Hunian Modern untuk Warga Lama
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf