Suara.com - Seorang pencuri kendaraan bermotor bernama Ongky Afrizal (23) harus berjalan tertatih, saat digelandang ke Polsek Tambora, Jakarta Barat. Polisi terpaksa melepaskan timah panas ke betis kanannya lantaran melawan saat diciduk.
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, Ongky merupakan penjahat kambuhan dalam kasus serupa. Pria asal Jabung, Lampung Timur ini bahkan telah memulai kariernya sebagai maling motor sejak berusia 15 tahun.
“Pelaku OF sudah mulai mencuri motor saat masih berusia 15 tahun, ditangkap polisi dan mendapat vonis pertama hanya satu bulan 15 lima belas hari penjara,” kata Putra, saat dikonfirmasi, Selasa (4/7/2023).
"Keluar penjara OF mencuri motor lagi dan berhasil ditangkap vonis dan divonis satu tahun delapan bulan. Tidak kapok, kali ini pelaku OF bersama komplotannya melakukan aksi pencurian sepeda motor di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara,” imbuh Putra.
Ongky sendiri diringkus petugas di Jalan Pintu Kecil, Kelurahan Roa Malaka, Tambora Jakarta Barat, pada Minggu (2/7) kemarin.
Dalam sehari, Ongky mampu menggasak motor 5 unit motor, dan rata-rata motor yang dicolongnya yakni berjenis matic.
"Pelaku sengaja memilih waktu pada hari Minggu, mereka mulai mencuri dari dini hari hingga subuh, kemudian lanjut lagi setelah tengah hari hingga menjelang warga melaksanakan salat Magrib,” ungkap Putra.
Dalam setiap aksinya, Ongky dibantu 4 rekannya. Mereka mengontrak sebuah rumah di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan sejak Januari 2023 lalu.
Namun saat penangkapan, rekan Ongky dapat meloloskan diri. Saat ini petugas menetapkan ketiganya dalam daftar pencarian orang (DPO).
Adapun keempatnya yakni Abu yang peran sebagai eksekutor. Hengky selaku eksekutor dan meranfkap sebagai joki.
Kemudian Tedy yang berperan sebagai joki dan merangkap eksekutor. Terakhir, Aing yang berperan sebagai penunjuk jalan setiap kali komplotan ini melakukan aksi.
Dari tangan Ongky, polisi menyita beberapa barang bukti seperti kunci letter T, magnet pembuka lubang kunci kontak, empat unit motor Honda berjenis matic yang diduga merupakan hasil kejahatan.
Berita Terkait
-
Maling Motor Terekam Kamera CCTV di Tanjung Duren, Honda Scoopy Raib Digondol Meski Sudah Dikunci Cakram
-
Beraksi Siang Bolong, Komplotan Pencuri Bobol Rumah Warga di Jagakarsa, Perhiasan hingga Kamera Raib
-
Padahal Lagi Salat Ied, Pria Ini Kepergok Curi HP Jemaah di Masjid Al Azhar
-
Kesal Laporan Polisi Tak Kunjung Ditindaklanjuti, Wanita Ini Tangkap Sendiri Pelaku Curanmor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban