Suara.com - Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (7/7/2023). Berdasarkan data BPBD Jatim, ada lima daerah yang terdampak bencana ini. Mulai dari Desa Sidomulyo, Desa Pronojiwo, Desa Jugosari, Desa Kloposawit, hingga Desa Tumpeng.
Hujan deras memang sempat terjadi di Lumajang pada hari itu. Ditambah adanya getaran di Gunung Semeru hingga membuatnya masuk ke dalam status siaga atau level 3. Adapun informasi selengkapnya seputar banjir lahar dingin Semeru bisa diketahui melalui kelima faktanya berikut ini.
1. Kronologi Kejadian
Awalnya, ada getaran banjir di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang yang terekam seismograf atau alat pengukur dan pencatat gempa bumi. Saat itu, terdapat empat kali getaran dalam kurun waktu 5-6 jam akibat lahar dingin dari Gunung Semeru.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto pun menyebut pihaknya mencatat bahwa pada waktu pengamatan pada Jumat (7/7/2023). Di mana menunjukkan ada empat kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 28-40 mm selama 5-6 jam.
Kemudian, selama 24 jam, seismograf juga merekam 57 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-22 mm selama 45-155 detik. Tak hanya itu, ada pula sembilan kali gempa guguran dengan amplitudo 4-13 mm dengan kurun waktu 37-62 detik.
Atas dasar itu serta cuaca hujan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Semeru berstatus siaga. Di mana masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sepanjang Besuk Kobokan, yang terletak 13 km dari pusat erupsi.
Lalu, warga juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Alasannya karena kemungkinan ada perluasan awan panas serta aliran lahar. Benar saja, air sungai yang meluap membuat lahar dingin Semeru pun membanjiri daerah sekitar.
2. Ratusan Korban Mengungsi
Baca Juga: Update Terbaru, Jumlah Pengungsi Bencana Banjir Lahar Dingin di Lumajang Bertambah Menjadi 493 Orang
Jumlah pengungsi banjir lahar dingin Semeru, melansir ANTARA, Sabtu (8/7/2023), sebanyak 393 jiwa. Mereka saat ini berada di sejumlah titik pengungsian, seperti Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, hingga Desa Pasrujambe.
Beberapa di antaranya juga ada yang mengungsi ke Balai Desa Tambak Rejo, Pondok Pesantren Nursalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo. Sementara itu, 142 warga Lumajang yang terdampak cuaca ekstrem pun ikut mengungsi.
Menurut catatan BPBD Lumajang, pengungsian dibagi menjadi dua titik, yakni 78 orang di Balai Desa Tumpeng dan 64 lainnya di Balai Desa Jarit. Para pengungsi terdiri dari lansia hingga anak-anak. Kekinian, mereka membutuhkan tikar, selimut, makanan, peralatan mandi, genset, dan popok.
Lalu, dampak hujan lainnya adalah longsor yang terjadi di Piket Nol Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang. Akibat bencana ini, tiga orang sekeluarga meninggal dunia dan jalur tersebut untuk sementara waktu akan ditutup.
3. Ada 4 Jembatan yang Rusak
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno menuturkan ada empat jembatan penghubung antar desa yang putus akibat banjir lahar dingin Semeru. Pertama, ada penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng.
Berita Terkait
-
Update Terbaru, Jumlah Pengungsi Bencana Banjir Lahar Dingin di Lumajang Bertambah Menjadi 493 Orang
-
Banjir Lahar Dingin Apakah Dingin? Ini Penjelasannya
-
Jatim Gerak Cepat Tangani Korban Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan dan Kirim Tagana
-
CEK FAKTA: Detik-detik Penampakan Mbah Semar Keluar dari Gunung Semeru, Setelah Mengamuk Hancurkan Jembatan di Lumajang
-
Jembatan Dihantam Lahar Dingin, Warga Lumajang Harus Lewati Sungai Curam untuk Sampai Malang
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis