Suara.com - Konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia terus berlanjut dengan melibatkan negara adidaya Amerika Serikat. Kabar terbaru Presiden Joe Biden akan mengirimkan bom kluster ke Ukraina sebagai bantuan militer kendati efek bom cluster dan sejarahnya terbukti mendatangkan efek buruk.
Salah satu yang memperingatkan dengan keras penggunaan bom tersebut adalah Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. Penggunaan bom yang sama juga dilarang di 120 negara lain. Hun Sen menyampaikan peringatannya lantaran Kamboja pernah dijatuhi bom cluster oleh Amerika Serikat dalam perang 1970-an. Dampaknya, puluhan ribu orang cacat permanen dan meninggal dunia.
Bom cluster merupakan senjata berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat bom dengan ukuran lebih kecil atau submunisi. Bom cluster kemudian dijatuhkan dengan rudal atau peluncuran roket sesuai dengan area target. Saat meledak, pecahan peluru bisa menghancurkan gedung hingga kendaraan baja.
Efek bom cluster ini tentu saja tak main-main. Latar belakang inilah yang membuat ratusan negara di dunia turut menandatangani Convention on Cluster Munition (CCM) pelarangan bom cluster. Jika gagal meledak dalam operasi militer, bom cluster seperti ranjau sangat berbahaya bagi masyarakat sipil.
Sejarah Penggunaan Bom Cluster
Bom cluster pertama kali digunakan secara operasional oleh Jerman dengan jenis Bom Cluster SD-2 atau Sprengbombe Dickwandig 2 kg yang biasa disebut Bom Butterfly dalam Perang Dunia II.
Bom cluster diproduksi secara independen oleh Amerika Serikat, Rusia dan Italia serta memiliki beberapa jenis dan jumlah submunisinya. CBU 59 APAM Rockeye II adalah salah satu jenis bom cluster yang sering digunakan dalam peperangan.
CBU-59 APAM merupakan senjata antipersonil, antimaterial dikembangkan pada era 1970-an sebagai penyempurnaan dari Rockeye. Menggunakan dispenser yang sama dengan Rockeye, namun memiliki 717 bomblet yang lebih kecil BLU-77. Juga memiliki efek fragmentasi anti-personil dan efek bakar (incendiary) selain efek penembusan baja (armor-piercing). Selama perang teluk diperkirakan 186 bom CBU-59 dijatuhkan.
Sejak Februari 2005 Bom Cluster ditentang oleh banyak masyarakat dan ratusan kelompok, seperti Palang Merah dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) karena membahayakan warga sipil.
Baca Juga: Pemilik Bom Ikan di Pariaman Ditangkap Polisi, Bom Rakitan dari Sibolga
Dalam catatan sejarah saat konflik Israel dan Lebanon pada tahun 2006, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan ada satu juta bom yang gagal meledak. Hal ini berimbas pada ancaman bahaya ratusan masyarakat sipil di Lebanon.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Rusia Kembali Menggila, Hujani Ukraina dengan Rudal
-
Ancam Bom Polres Kudus, Pengamen Ditangkap Polisi, Motifnya Iseng
-
Pengamen Iseng Kirim Chat ke Polisi Mau Bom Polres Kudus, Ujung-ujungnya Diringkus!
-
Pengamen Kirim Ancaman Bom ke Polres Kudus Ditangkap
-
Pemilik Bom Ikan di Pariaman Ditangkap Polisi, Bom Rakitan dari Sibolga
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group