Suara.com - Lembaga riset Indikator Publik Nasional (IPN) merilis hasil survei terbaru dimana elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto masih unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk Pemilu 2024.
"Dalam simulasi tiga besar, Prabowo di posisi pertama dengan perolehan dukungan 42,3 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo dengan 37,4 persen dan Anies Baswedan dengan 17,96 persen. Sementara ada 3,3 persen yang mengaku belum punya pilihan sama sekali," kata peneliti senior IPN Ike Sihotang dalam pemaparan daring di Jakarta, Senin (10/7/2023).
Untuk tingkat keterkenalan, Prabowo mendapatkan 91,7 persen, posisi kedua tingkat keterkenalan ditempati mantan politisi Gerindra yang saat ini menjadi politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno dengan perolehan 90,7 persen, disusul oleh Anies Baswedan 82,1 persen dan Ganjar Pranowo sebesar 82 persen.
Selanjutnya, variabel likeabilitas atau ketersukaan, Prabowo berada di urutan pertama dengan skor 79,2 persen, posisi kedua Anies Baswedan 60,7 persen, Ganjar Pranowo 60,3 persen. Sementara variabel elektabilitas untuk Sandiaga Uno ada di angka 37,9 persen kalah dengan Ridwan Kamil yang mendapat 40,6 persen dan Agus Harimurti Yudhyono (AHY) sebesar 38,4 persen.
Selain mengukur elektabilitas nama-nama tokoh nasional untuk Capres 2024, Ike juga memaparkan lembaganya melakukan riset untuk mengukur siapa nama-nama tokoh nasional yang dianggap paling cocok mendampingi ketiga nama tokoh tersebut.
Untuk nama bakal Cawapres potensial mendampingi Prabowo Subianto yakni Erick Thohir dengan skor 20,6 persen, Gibran Rakabuming Raka dengan skor 19,1 persen, Muhaimin Iskandar 8,7 persen, Khofifah Indar Parawansa dan Ridwan Kamil yang masing-masing berada di skor 8,0 persen.
Sementara bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo yakni Sandiaga Uno 14,7 persen, Ridwan Kamil 13,5 persen, Erick Thohir dengan 11,7 persen, Puan Maharani 7,9 persen dan Jenderal TNI (purn) Andika Perkara dengan 7,2 persen.
Kemudian, bakal cawapres pendamping Anies Rasyid Baswedan yakni AHY dengan 17,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 13,0 persen, Ahmad Heryawan dengan 4,8 persen dan Yenny Wahid 4,2 persen.
Survei IPN tersebut dilakukan dalam rentang waktu 17-27 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi yang sudah memiliki hak suara atau minimal berusia 17 tahun. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Prabowo Yakin Bakal Teruskan yang Dirintis Jokowi, Denny Siregar Singgung Terkait Keluarga Cendana
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Isi Pembicaraan Tertutup Prabowo dan Cak Imin Diungkap Dasco
-
PDI Perjuangan Bantah Isu Effendi Simbolon Loncat ke Partai Lain: Tetap Merah
-
Prabowo Yakin Bakal Teruskan yang Dirintis Jokowi, Denny Siregar Singgung Terkait Keluarga Cendana
-
Prabowo Dinilai Sosok yang Tepat Lanjutkan Program Jokowi, Ini Buktinya
-
Anies Baswedan Diibaratkan Saham, Denny Siregar: Saham Gocapan, Susah Naiknya Kecuali Digoreng Bandar
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah