Suara.com - Ajaran 'Ngaji Rasa' tak mau menyakiti hati dan perasaan orang lain melekat dalam kehidupan masyarakat Dayak Indramayu. Ini menjadi falsafah hidup mereka. Sehingga komunitas penghayat yang bermukim di Desa Krimun, Losarang, Indramayu, Jawa Barat ini memilih absen setiap pemilihan kepala desa, kepada daerah bahkan presiden.
FIGUR Soekarno, menjadi simbol yang paling dominan bagi orang Dayak Indramayu. Mereka memanggil Presiden Pertama Indonesia ini dengan sebutan paduka.
Nama Soekarno begitu melekat. Di Padepokan Nyi Ratu Kembar Jaya contohnya, ada foto Bung Karno yang dibingkai dan sangat mencolok. Nama Soekarno juga dituliskan di topi khas Dayak Indramayu.
Juru bicara Suku Dayak Indramayu, Wardi menuturkan dalam kepercayaan mereka, Soekarno merupakan simbol perjuangan. Perjuangan untuk menata kehidupan menjadi lebih baik.
Selain itu, Soekarno identik dengan ajaran masyarakat Jawa dan kehidupan masyarakat pertanian.
Tak sampai di situ, bagi orang Dayak Indramayu Bung Karno merupakan satu-satunya presiden Republik Indonesia yang mencapai pucuk kepemimpinan tanpa adanya pertarungan antara kalah dan menang.
Selayaknya ajaran Ngaji Rasa diamalkan, jangan menyakiti orang lain jika tidak ingin merasa disakiti balik. Dalam pandangan mereka, Pemilu memungkingkan timbulnya rasa kecewa dan sakit hati bagi orang yang mengalami kekalahan.
Oleh sebab itu, Wardi menyebut sudah beberapa periode presiden orang Dayak Indramayu tidak menggunakan hak politiknya. Mulai pemilihan kepala Kuwu atau Desa, hingga pemilihan presiden.
"Lebih baik kami tidak memilih calon ini atau calon itu. Sebab kami tidak ingin menyakiti siapapun," ujar Wardi saat ditemui Suara.com di Desa Krimun, Rabu (21/6/2023).
Baca Juga: Presiden Bersyukur Tol Cisumdawu Bisa Rampung
Perangkat Desa Kuwu Krimun bagian kader perempuan, Nia menuturkan semua anggota Dayak Indramayu sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sejak 2013. Tetapi tidak semua orang Dayak Indramayu merupakan warga Desa Krimun.
Secara administrasi, kelompok ini tidak terdaftar resmi di Desa. Mereka hanya dianggap sebagai komunitas kebatinan lokal khas Desa Krimun.
Tak jarang, otoritas setempat mulai dari perangkat kabupaten hingga provinsi berkunjung ke Desa Krimun hanya untuk sekedar menjawab rasa penasaran tentang Dayak Indramayu.
Kata Nia, ada pengecualian bagi orang Dayak Indramayu khususnya Dayak Alami untuk membuat kartu identitas. Mereka diperbolehkan bertelanjang dada. Sebab aparat desa sudah memahami hal tersebut sebagai kepercayaan yang harus senantiasa dilestarikan.
Karena ada beberapa orang anggota Dayak Indramayu terdaftar sebagai warga Krimun, maka pemerintah Desa juga wajibkan memberikan bantuan selayaknya warga Desa lainnya.
"Dapat bantuan dari pemerintah contohnya kayak BPNT, BLT juga ada diseleksi," ucap Nia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU