Suara.com - Puluhan bayi baru lahir di Eropa terserang virus berbahaya Echovirus-11. Lantas apa Echovirus-11 dan bagaimana gejalanya? Simak informasinya di bawah ini.
Merangkum nbcnews.com, pada hari Jumat WHO mengonfirmasi setidaknya 26 bayi di Inggris, Prancis, Kroasia, Italia, Spanyol dan Swedia terinfeksi jenis enterovirus langka, yaitu echovirus-11.
Bahkan 8 dari bayi tersebut meninggal, dan laporan paling banyak terjadi di Prancis karena kegagalan organ dan sepsis.
"Kebanyakan enterovirus menyebabkan penyakit yang sangat ringan pada anak-anak yang terinfeksi," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.
"Tapi dalam proporsi kecil, kami melihat bencana penyakit yang jauh lebih signifikan."
Apa Itu Echovirus-11
Enterovirus sangat mempengaruhi bayi baru lahir arena sistem kekebalannya belum cukup matang untuk melawan infeksi.
Sementara itu echovirus bisa menyebar melalui kotoran atau dengan menghirup droplet dan biasanya hidup di sistem pencernaan.
Pejabat kesehatan di Inggris sebelumnya melaporkan peningkatan tidak biasa pada miokarditis parah, atau radang jantung, pada 10 bayi yang memiliki enterovirus coxsackievirus dengan laporan satu meninggal.
Baca Juga: Kaya Pengalaman di Kancah Eropa, 3 Pemain Keturunan Ini Siap Bela Timnas Indonesia
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tidak memiliki sistem laporan aktif untuk penyakit enteroviral neonatal atau enterovirus secara umum.
Padahal, lebih dari 100 jenis enterovirus dapat menginfeksi manusia. Dr. Janell Routh, kepala divisi virus CDC mengonfirmasi hal ini.
“Meskipun kami tidak melakukan pengawasan rutin terhadap enterovirus, CDC memiliki sistem pengawasan lain yang kami gunakan untuk memantau dan menilai sinyal wabah dan peningkatan jenis enterovirus tertentu,” ujarnya.
“Mengingat peredaran virus terganggu oleh pandemi COVID-19, kami tetap waspada terhadap setiap perubahan penularan enterovirus.”
Sementara itu, Dr. Buddy Creech, dokter penyakit menular anak di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee mengungkap sejumlah gejala yang timbul.
"Biasanya anak-anak terpapar dalam beberapa hari atau minggu-minggu pertama kehidupannya," jelas Creech sembari mengatakan gejala umumnya seperti flu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana