Suara.com - Nikuba, alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan terus jadi buah bibir setelah penemuan pria asal Cirebon, Jawa Barat bernama Aryanto Misel ini dibawa ke Italia untuk tampil disana. Beberapa pihak ikut bersuara terkait penemuan Nikuba, tak terkecuali praktisi otomotif hingga kalangan pemerintah.
Mereka menilai Nikuba bukan pengganti bahan bakar seperti klaimnya. Sementara itu, Aryanto Misel mengaku dia tak butuh bantuan pemerintah untuk pengembangan atas inovasinya tersebut. Simak pro kontra temuan Nikuba berikut ini.
Kontroversi Nikuba
Aryanto Misel mencoba mempertahankan penemuannya itu hingga menimbulkan kontroversi. Salah satu kontroversinya yakni Nikuba disebut bukan pengganti BBM.
Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju BRIN Deni Shidqi Khaerudin menyebut Nikuba bukan alat pengganti bahan bakar kendaraan, melainkan untuk menghemat bahan bakar. Deni menjelaskan konsep yang dipakai Nikuba adalah memakai HHO bukan hidrogen murni.
"Jadi bukan pengganti BBM tapi fuel saver. Sebab tetap ada peranan BBM yakni hidrokarbon yang ketika dibakar di piston maka efisiensi pembakarannya jadi lebih baik," ungkap Deni saat dihubungi.
Pakar lain dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Moh. Nur Yuniarto juga meragukan klaim Nikuba. Nur bahkan menyebut Nikuba tak punya pengaruh signifikan terhadap kendaraan.
"Saya belum lihat alatnya seperti apa. Kalau berdasarkan media, alat itu menghasilkan hidrogen dari air yang disalurkan ke ruang pembakaran kemudian jadi tenaga BBM. Berdasarkan lembaga-lembaga kredibel, alat itu tidak bisa memberi dampak cukup signifikan untuk mesin kendaraan," ujar Nur.
"Kemudian dipastikan dulu, itu tetap pakai bensin tidak? Kalau masih pakai bensin, 1 liter air juga bisa keliling dunia karena dia tidak menghilangkan bensin atau solar di kendaraan," lanjutnya.
Pengakuan Penemu Nikuba
Walau banyak kontroverasi mencuat, namun Nikuba malah diklaim mendapat atensi dari mancanegara. Temuan alat ini dapat kesempatan dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrik otomotif asal Italia. Nikuba ini kabarnya sampai membuat perusahaan Italia penyedia energi untuk supercar Lamborghini-Ferrari tertarik.
Aryanto Misel dan tim berangkat ke Milan pada 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni 2023.
Di tengah kehebohan Nikuba 'go internasional', muncul pernyataan Aryanto Misel tak butuh pemerintah untuk mengembangkan karyanya. Aryanto mengungkap alasannya karena kecewa pada pemerintah yang dianggap telah mengucilkannya selama ini .
"Saya tidak butuh mereka (pemerintah), saya sudah dibantai habis, tidak mau," ucap Aryanto Misel penemu Nikuba dikutip dari akun Undercover.
Aryanto berkeinginan mendanai risetnya lewat kerjasama dengan pihak asing yang memang tertarik atas temuan Nikuba. Dari sana dia mau mendanai sendiri pengembangan riset tanpa bantuan siapapun. Aryanto berencana menawarkan Nikuba dengan harga Rp15 miliar.
Berita Terkait
-
Aryanto Misel Punya Teknologi Pemadam Api dari Serbuk Singkong, Pilih Jual Patennya ke Jepang: Indonesia Gak Ada....
-
Tak Dihargai di Negeri Sendiri, Aryanto Misel Tak Sayang Teknologi Bahan Bakar Air Diambil Asing
-
Ditawari Kerjasama Riset Nikuba dengan BRIN, Aryanto Misel: Saya Nggak Butuh
-
BRIN Ajak Riset Lanjutan untuk Penyempurnaan Penemuan Nikuba
-
Serba-Serbi Animalium BRIN yang Baru Diresmikan: Tiket, Jam Buka dan Fasilitas
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!