Suara.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta aparat bertindak tegas terhadap begal, meski harus menembak mati sekalipun. Pernyataan menantu Presiden Jokowi itu yang memberi lampu hijau agar begal ditembak mati disampaikan lewat akun Twitternya.
Bagi Bobby, kejahatan pembegalan dan geng motor sangat meresahkan masyarakat. Pasalnya, masyarakat ingin hidup dengan tenang dan aman di Medan.
"Untuk itu, saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku (begal) di lapangan walaupun harus ditembak mati," kata Bobby dalam cuitannya pada Sabtu (8/7/2023).
Cuitannya itu tentu langsung memicu kontroversi. Saudara ipar Gibran Rakabuming Raka itu lantas memberikan penjelasan secara langsung. Menurutnya, aksi begal sudah sangat meresahkan, sehingga aparat perlu melakukan tindakan tegas.
"Begal dan pelaku kejahatan tentu saja tak punya tempat di Kota Medan. Aksi mereka meresahkan, sudah tepat jika aparat bertindak tegas karena kita ingin ketenangan, keamanan di Medan," kata Bobby Nasution dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).
Berkenaan dengan pernyataan tersebut, berikut pro kontra Bobby Nasution minta begal ditembak mati.
KontraS
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam pernyataan Bobby dan mendesaknya meminta maaf.
Bagi KontraS, pernyataan itu arogan dan abai terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan seolah mendukung aparat melakukan kesewenang-wenangan.
Baca Juga: Pegawai Kodam I/BB Dibegal di Jalan Patriot Medan, Tas Berisi HP Dibawa Kabur
"Wali Kota Medan Minta Begal Ditembak Mati: Pernyataan Arogan dan Melegalkan Kesewenang-wenangan Penggunaan Senjata Api," rilis pers KontraS kepada wartawan, Selasa (11/7/2023).
Dasar hukum yang digunakan KontraS yakni Perkapolri No. 1/2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian yang harus berdasarkan prinsip legalitas, proporsionalitas, masuk akal, dan preventif.
Polisi juga tidak diperkenankan menggunakan senjata itu sebagai mekanisme utama dalam melaksanakan tugas.
Pernyataan KontraS membuat Bobby berterima kasih mewakili para begal. Kemudian, Bobby meminta untuk bertanya ke masyarakat langsung apakah begal wajib ditembak mati atau tidak.
LBH Medan
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mengkritik Bobby karena mendukung polisi menembak mati begal. Wakil Direktur LBH Medan Muhammad Alinafiah menyampaikan penindakan begal di Medan adalah penanggung jawab pemerintah, tetapi harus mengedepankan hukum dan HAM.
Alinafiah menyatakan penindakan begal harus berdasarkan UUD 1945. Selain itu, harus pula berdasarkan UU No. 39/1999 tentang HAM juncto UU No. 12/2005 tentang Pengesahan Konvensi Hak Sipil dan Politik dan Perkapolri No. 1/2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian juncto Perkapolri No. 8/2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.
Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Medan
Peneliti ICJR, Girlie Aneira Ginting meminta Bobby berhati-hati. Ia meminta untuk mengedepankan pendekatan sistemik untuk menanggulangi kejahatan dan menaati Perkapolri No. 1/2009.
Kompolnas
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyampaikan penindakan terhadap begal wajib mengutamakan pencegahan dahulu. Baginya penting menggalakkan patroli di wilayah kejahatan, memasang CCTV, pasang lampu penerangan, dan lain-lain.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Pegawai Kodam I/BB Dibegal di Jalan Patriot Medan, Tas Berisi HP Dibawa Kabur
-
Wali Kota Medan Bobby Nasution Tetap Pada Pendiriannya: Tembak Mati Begal
-
Wali Kota Medan Bobby Nasution: Saya Mewakili Begal, Terima Kasih untuk LBH
-
Buat Pelaku Begal Bokong di Duri Kosambi, Bersikaplah Jantan: Sudah Ditunggu Yang Berwajib
-
Otak Kotor! Pria Berhelm Ojol Lecehkan Wanita Berhijab di Cengkareng, Tepuk Pantat Korban saat Jalan Kaki
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya