Suara.com - Anas Urbaningrum resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) periode 2023-2028. Keputusan tersebut diambil dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PKN yang dilangsungkan di Jakarta.
Ia berjanji akan membawa PKN solid dalam menyambut Pemilu 2024. Dikatakan oleh Anas, saat ini merupakan waktu bagi partainya untuk bekerja keras. Ia lantas mengajak seluruh kader untuk bersama-sama berkontribusi.
Terpilihnya ia menjadi ketua umum partai sampai menuai sorotan tajam. Bagaimana tidak, hak politiknya masih dicabut selama 5 tahun kedepan usai dinyatakan bebas penjara atas kasus korupsi. Selain itu, ia masih memiliki janji soal gantung di Monas.
Anas kemudian berencana akan berpidato terkait janji gantung di Monas. Hal itu bakal disampaikannya di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023). Ketua Majelis Agus PKN Gede Pasek Suardika dan para kader pun tampak ikut hadir di sana.
Namun ketika ditanya soal janji itu, Anas Urbaningrum berdalih dengan jawaban diplomatis, "Ya makanya itu harapannya adalah gantungkan harapanmu di atas langit. Di bawah langit ada Monas," kata Anas saat merayakan ulang tahunnya ke 54 tahun di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
Menilik Kembali Janji Gantung Anas di Monas
Diketahui sebelumnya, yakni pada 9 Maret 2012, Anas yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mengklaim tidak terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Ia lantas bersumpah soal gantung diri jika ia terbukti bersalah.
"Satu rupiah saja Anas terlibat korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," kata Anas Urbaningrum kala itu.
Kasus Korupsi Anas Urbaningrum
Baca Juga: Sampaikan Pidato Politik, Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas
Janji ini rupanya perlu ditepati Anas Urbaningrum. Pasalnya, pada 23 Februari 2013 lalu, ia pun dilaporkan terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Namun, ia yang kala itu menjabat Ketum Partai Demokrat kerap menampik soal keterlibatannya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anas sebagai tersangka pada Februari 2013. Ia terbukti menerima uang dari pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang senilai Rp2,5 triliun.
Lalu, pada Februari 2014, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonisnya dengan 8 tahun kurungan penjara dan denda Rp300 juta subsider kurungan 3 bulan. Hukuman ini lebih ringan dari tuntuan jaksa yakni 15 tahun penjara.
Tidak terima dengan vonis itu, Anas mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Hasilnya, pada Februari 2015, hukumannya dipangkas selama 1 tahun sehingga menjadi 7 tahun kurungan penjara. Namun, ia tetap membayar denda Rp 300 juta.
Meski begitu, Anas masih tidak puas. Ia pun mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Namun, MA menolak permintaannya dan justru menjatuhkan vonis 14 tahun kurungan penjara. Ia juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp5 miliar.
Tak hanya itu, Anas juga diharuskan membayar uang pengganti sebesar Rp57,5 miliar untuk kerugian negara atas kasusnya. Namun, selang lima tahun, yakni pada 2022, MA mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK) oleh Anas.
Berita Terkait
-
Sampaikan Pidato Politik, Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas
-
Jadi Ketum PKN, Anas Urbaningrum Tak Anggap Demokrat Musuh
-
Hari Ini Anas Urbaningrum Tampil di Monas untuk Rayakan HUT, Begini Penjelasannya Soal Menggantungkan Diri
-
Ucapan Soal Gantung di Monas Kembali Diungkit, Ketum PKN Anas Urbaningrum: Tidak Apa-apa
-
Disinggung Kapan Digantung di Monas, Anas Urbaningrum Ngeles: Gantungkan Harapanmu di atas Langit!
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh