Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat bicara soal Kampung Susun Akuarium yang belum bisa dihuni. Ia menyebut, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan warga belum bisa menempati hunian buatan era eks Gubernur Anies Baswedan itu.
Polemik Kampung Susun Akuarium ini mencuat setelah Anies mengunjungi warga setelah pulang haji. Warga setempat mengadu kepadanya belum diizinkan menempati bangunan Blok A dan C.
Heru Budi mengatakan, terdapat kendala dalam penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) pada bangunan Kampung Susun Akuarium Blok A dan C.
"Sedang berproses kelayakan hunian (SLF) tentunya untuk anti kebakaran dan lain-lain, sedang diteliti dan harus memiliki unsur kenyamanan dan keamanan cukup baik," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Lebih lanjut, untuk Blok E disebut Heru tak kunjung dibangun lantaran pihaknya masih belum memiliki anggaran untuk menggarap proyek itu.
"Berikutnya belum dibangun. nunggu anggaran, dananya," katanya.
Kampung Susun Akuarium sendiri merupakan janji politik Anies kepada warga Kampung Akuarium yang hendak digusur pada era eks Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Saat itu, Ahok ingin membangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.
Pembangunan Kampung Susun Akuarium di era Anies dibangun menggunakan Community Action Plan (CAP) atau yang perencanaannya melibatkan warga. Namun, pembangunannya belum selesai semua khususnya di Blok E.
Baca Juga: Bawa Tanah Kampung Akuarium Gusuran Ahok ke IKN, Anies: Dulu Mereka Termarjinalkan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM