Suara.com - Budyanto Djauhari alias BD (38), menjadi sorotan publik usai viral karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada istrinya. Peristiwa kekerasan itu terjadi di Serpong, Tangerang Selatan.
Budyanto menganiaya sang istri yang hamil sampai terluka parah. Polisi menerangkan, mulanya korban mencurigai Budyanto berselingkuh sampai akhirnya terjadi KDRT.
Diketahui, Budyanto sempat kabur dari pengejaran polisi. Namun, kini ia tertangkap dan menangis karena mengaku menyesali perbuatannya.
Berikut 6 fakta suami KDRT istri yang tengah hamil.
Pelaku Positif Narkoba
Polisi menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan tes urine terhadap Budyanto. Hasilnya, Budyanto positif narkoba.
Bahkan, pihak kepolisian menyebut Budyanto diduga tengah dalam pengaruh narkoba saat ia menganiaya sang istri. Budyanto terdeteksi mengonsumsi metamfetamin atau sabu.
Ngaku Khilaf dan Nangis Saat Terciduk
Setelah terciduk pihak kepolisian, Budyanto meminta maaf sudah melakukan KDRT pada sang istri dan menjadi viral seantero negeri.
Baca Juga: Profil Budyanto Suami yang KDRT Istri Hamil: Mantan Napi Narkoba, Nangis Saat Diciduk
Budyanto mengaku khilaf dan sangat menyesali perbuatannya. Saat menyampaikan permohonan maafnya, ia juga menangis.
“Saya Budyanto Djauhari, saya mengakui saya bersalah melakukan KDRT, memukuli istri saya. Saya mohon maaf sebesar-besarnya karena menjadi viral. Dikarenakan saya khilaf,” ujar Budyanto.
Mantan Napi
Setelah diselidiki, ternyata Budyanto pernah ditangkap karena kasus narkoba. Kini polisi juga telah mendalami lebih lanjut terkait dengan hal tersebut.
“Ini masih kita dalami tentunya tidak di Polres ini nanti mungkin bisa kita klarifikasi atau kita tanyakan ke pelaku pernah menjadi tahanan atau residivis dalam kejahatan lain,” ujar Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Faisal Febrianto dalam konferensi pers, Selasa (18/7/2023).
Istri Luka Berat di Hidung
Berita Terkait
-
Profil Budyanto Suami yang KDRT Istri Hamil: Mantan Napi Narkoba, Nangis Saat Diciduk
-
Sifat Asli Mayang Dibongkar Mantan Ibu Sambung: Tertekan, Tapi Nurutin Semua yang Dimau Ayahnya
-
Doddy Sudrajat Ternyata Pernah Tak Akui Vanessa Angel Sebagai Anak, Nama di Kontak Ponselnya Ditulis "Anak Anj*ng"
-
Puput Bongkar Nasib Uang Asuransi Gala Sky Senilai Rp 530 Juta: Sudah Dihabiskan Doddy Sudrajat
-
Kasus Pemukulan Anak oleh Kades di Lampung Timur, Kak Seto: Tidak Boleh Ada Restoratif Justice
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
Kenapa Tak Tetapkan Bencana Nasional untuk Banjir Sumatra? Pemerintah Ungkap Alasannya
-
Gus Yahya Pantang Mundur, Sebut Upaya Pelengseran dari PBNU Batal Demi Hukum
-
Buntut Panjang Kasus Bobby Nasution, Dewas KPK Periksa Penyidik Rossa Purbo Besok
-
KPK Undang Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2025, Tapi Jokowi Tak Masuk Daftar
-
Menteri PMK Bantah Penjarahan Beras di Sibolga: Bantuan untuk Warga Banjir, Bukan Kerusuhan
-
Benteng Terakhir yang Terkoyak: Konflik Manusia dan Negara di Jantung Tesso Nilo
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Ancaman Serius KLHK, Pemda Perusak Lingkungan Bakal 'Dihukum' Sanksi Berlapis
-
Banjir Sumatra Jadi Petaka, KLHK 'Obrak-abrik' Izin, Bakal Panggil Perusahaan Pekan Depan
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi