Suara.com - Partai Demokrat menyerahkan penentuan bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan kepada Anies Baswedan.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menanggapi siapa sosok yang sekiranya memenuhi kriteria nol sebagai pendamping Anies.
"Kita tunggu saja keputusan dan pengumuman dari Mas Anies," kata Teuku dihubungi, Jumat (21/7/2023).
Teuku menegaskan bahwa yang terpenting bagi Demokrat, bakal cawapres nantinya dapat membawa kemenangan bagi Anies dan Koalisi Perubahan.
"Yang penting bagi Demokrat siapa pun yang dipilih dapat membawa Mas Anies berlayar, menang dan dilantik," kata Teuku.
Sebelumnya, Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan ini mengatakan Anies sudah menyampaikan terkait kriteria nol dalam menentukan bakal calon wakil presiden.
"Benar, Bacapres Anies Rasyid Baswedan sudah menyampaikan kepada Tim 8," kata Teuku
Teuku berujar selain kepada Tim 8, Anies turut menyampaikan tentang kriteria nol kepada ketiga ketua umum partai di Koalisi Perubahan.
Teuku mengatakan Anies menyampaikan terkait kebutuhannya terhadap sosok pendamping yang memiliki rekam jejak yang bersih.
Baca Juga: Pendapat Ganjar vs Anies Soal Nasib Proyek IKN Nusantara, Siapa yang Paling Menarik?
"Dan (menyampaikan) Ketum Parpol Koalisi Perubahan bahwa beliau membutuhkan cawapres yang rekam jejaknya bebas dari potensi terkena kasus hukum," kata Teuku.
Juru Bicara Anies sekaligus Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan Sudirman Said, membenarkan Anies Baswedan mempertimbangkan keiteria nol sebagai penentu pemilihan bakal calon wakil presiden.
Sudirman mengatakan kriteria nol bukan tambahan kriteria melainkan sebagai penguat pesan dari lima kriteria yang ada dalam penentuan bakal cawapres.
"Ya, itu benar. Sudah lama Pak Anies berpandangan demikian. Karena kita ingin memulai ikhtiar perbaikan, maka akan bagus kalau pepemimpinan nasional merupakan dwitunggal yang bebas dari risiko-risiko hukum," kata Sudirman dihubungi, Jumat (21/7/2023).
Sudirman mengatakan pihaknya berkeyakinan dan berharap nantinya pemegang otoritas tidak menggunakan hukum sebagai instrumen politik.
"Kami percaya (dan berdoa) semoga pemegang otoritas tidak menggunakan hukum sebagai instrumen politik. Dalam keadaan apapun, negara kita akan berwibawa bila yang tampil di panggung kepemimpinan nasional adalah pribadi-pribadi yang bersih, kredibel, tidak koruptif, kompeten, dan punya visi besar tentang negara ini," tutur Sudirman.
Tag
Berita Terkait
-
Anies Ngaku Butuh Sosok Cawapres Kriteria Nol yang Bebas Kasus Hukum ke Tiga Ketum Koalisi Perubahan
-
Tim 8 Koalisi Perubahan: Sudah Lama Anies Pandang Penting Kriteria Nol untuk Tentukan Cawapres
-
Sambut Positif Kriteria Nol Cawapres Anies, PKS: Bisa Tepis Isu Korupsi dan Isu Miring Lainnya
-
Ini Saran Anies ke Pemerintah Agar Indonesia Tak Melulu Jadi Negara Berkembang
-
Di Balik Kemeja Garis Hitam Putih, Ganjar Isyaratkan Lebih 'Dekat' dengan Jokowi Ketimbang Prabowo
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina