Suara.com - Sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penjualan ginjal ke Kamboja berhasil diringkus polisi. Sebanyak 12 orang saat ini telah diamankan Polda Metro Jaya. Tiga di antaranya, Hanim (41), anggota Polri, Aipda M, dan petugas imigrasi, AH.
Dalam kasus tersebut, Hanim, yang sebelumnya juga menjadi pendonor ginjal menyebut adanya keterlibatan seorang wanita bernama Miss Huang. Dari pengakuannya itu, muncul rasa penasaran tentang sosok Miss Huang.
Siapa dia? Berikut rangkumannya.
Sosok Miss Huang
Miss Huang yang identitasnya belum diketahui secara pasti itu disebutkan memiliki peran sebagai perantara. Dikatakan oleh Hanim, ia menguasai tiga bahasa yakni Bahasa Indonesia, Mandarin, dan Kamboja. Hal ini membuatnya mudah berkomunikasi.
Tepatnya, dalam berkomunikasi dengan korban, pembeli, hingga pihak rumah sakit di Kamboja. Selain itu, Miss Huang bahkan bisa merayu 10-20 pendonor untuk dibeli ginjalnya. Sementara perawakannya, kata Hanim, seperti orang Tiongkok.
Hanim sendiri mengetahui Miss Huang pertama kali saat ia menjual ginjalnya pada tahun 2019 lalu. Usai menjadi pendonor, ia diajak untuk bergabung dalam jaringan jual-beli ginjal internasional. Hanim lantas diminta untuk mencari pendonor lainnya.
"Saya sebenarnya enggak ada niatan buat jadi koordinator di sana. Soalnya saya enggak ngerti bahasanya sama sekali. Saya karakternya enggak bisa ngatur ngatur orang, kemudian enggak bisa bahasa Inggris juga," ungkap Hanim, Jumat (21/7/2023).
Namun, karena broker yang membawanya dan Miss Huang percaya, Hanim pun dipaksa untuk mengkoordinasi semuanya. Ia mengaku, tawaran itu diterima bukan karena iming-iming uang. Ia mau melakukannya atas dasar utang budi.
Baca Juga: Oknum Petugas Imigrasi Ngurah Rai Berperan Penting dalam Sindikat Jual Beli Ginjal
Diketahui selama satu tahun sebelum berangkat ke Kamboja, Hanim tinggal di rumah sang broker. Seluruh kebutuhan pangan hariannya juga dipenuhi oleh broker. Untuk itu, Hanim mau bergabung karena mengingat jasa si broker yang baik kepadanya.
"Saya melihat jasa broker ke saya itu gede. Karena selama satu tahun saya di situ (di rumah dia), yang ngasih makan itu brokernya," kata Hanim.
Kembali ke Miss Huang, yang disebut Hanim sebagai penyambung lidah, ketika ia sudah masuk ke jaringan tersebut. Adapun koordinasi keduanya berlangsung tanpa perantara. Maka, jaringan yang ditangkap di Indonesia itu merupakan kaki tangannya.
Miss Huang sendiri berperan mengatur segala urusan di Kamboja. Lalu, ia juga menjadi penyambung lidah antara dirinya dan rumah sakit. Diketahui, proses pengambilan ginjal berada di RS militer Kamboja bernama Preah Ket Mealea, di wilayah Phnom Penh.
Selain itu, Miss Huang juga mengabari Hanim apabila ada pasien yang butuh donor ginjal. Kemudian, pria ini akan mencarikan calon pendonor dengan golongan darah tertentu. Hanim terakhir kali ditelepon oleh Miss Huang saat di Hotel Bungkarang.
Kala itu atau tepatnya pada 27 Juni 2023, ia mengangkat telepon dari Miss Huang di depan polisi. Ia kemudian ditangkap dan diamankan bersama belasan pelaku lainnya. Miss Huang sendiri masih menjadi buronan karena keberadaannya tidak diketahui.
Berita Terkait
-
Oknum Petugas Imigrasi Ngurah Rai Berperan Penting dalam Sindikat Jual Beli Ginjal
-
Kronologi Pelaku Mangsa Korban hingga Ambil Ginjal di RS Militer Kamboja
-
6 Fakta Sindikat Penjual Ginjal di Kamboja: Beraksi di Facebook, Libatkan Oknum Polri
-
Ada Pegawai Terlibat Sindikan Jual Beli Ginjal, Begini Respons Imigrasi Bali
-
Peran Vital Miss Huang di Kasus Jual Ginjal Ilegal, Kini Buronan Internasional
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah