"Saya niat sholat sunah tobat dua rakaat karena Allah."
Tata Cara Sholat Taubat
Seperti sholat sunnah lain, sholat taubat memiliki jumlah rakaat sebanyak dua dengan sekali salam. Namun bisa juga dilaksanakan dengan empat sampai enam rakaat.
Sholat taubat hendaknya dilakukan sendirian karena ini termasuk sholat nafilah yang tidak disyariatkan secara berjamaah. Muslim juga harus bersuci dengan baik atau melakukan mandi besar sebelum doa sholat taubat.
Berikut tata cara doa sholat taubat:
Niat (boleh dibaca dalam hati) – Rukun Berdiri (bagi yang mampu) – Rukun Membaca takbiratul ihram (dengan sunnah mengangkat tangan) – Rukun Membaca doa iftitah – Sunnah Membaca surat Al-Fatihah – Rukun Membaca surat pendek – Sunnah Ruku’ dengan tenang – Rukun Membaca doa ruku’ – Sunnah I’tidal dengan tenang – Rukun Membaca doa i’tidal – Sunnah Sujud dengan tenang – Rukun Membaca doa sujud – Sunnah Duduk di antara dua sujud – Rukun Membaca doa duduk di antara dua sujud – Sunnah Duduk tahiyat akhir – Rukun Membaca doa tahiyat akhir – Rukun Membaca sholawat Nabi Muhammad – Rukun Salam pertama/sebelah kanan – Rukun Salam sebelah kiri – Sunnah Melakukan semua rukun dengan tertib – Rukun.
Doa Usai Sholat Taubat
Setelah selesai melakukan sholat taubat, seorang muslim juga bisa membaca :
Astaghfirullahal Ladzii Laa Ilahaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyumu Wa Atuubu Ilahihi
Artinya:
Baca Juga: Doa Asmaul Husna, Amalkan Setelah Membaca Nama-nama Mulia Allah SWT
"Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri dan aku bertobat kepada-Nya."
Bacaan ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati.
Kemudian baca doa sholat taubat seperti yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
.Allahumma Anta Rabbi, la ilaha illa Anta khalaqtani, wa ana 'abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatha'tu, audzubka min syarrima shana'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudzunuba illa Anta
Artinya:
"Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janji-Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!