Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun resmi ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, pada Rabu (2/8/2023) lalu. Menjelang ditetapkannya Panji Gumilang sebagai tersangka, anak dari DN Aidit, yaitu Ilham Aidit sempat membela Panji Gumilang, bahkan Ilham Aidit menyebut Panji Gumilang mirip dengan sosok Gus Dur.
Ilham Aidit menyebut ada kemiripan antara Panji Gumilang dengan tokoh pluralis Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Hal tersebut diungkapkan setelah ia diundang dalam acara peringatan 1 Muharram 1445 Hijriah di Ponpes Al Zaytun beberapa waktu lalu.
Ia menyebut apa yang dilihat di Al Zaytun bukan sebuah rekayasa seolah-olah acara tersebut Pancasilais. Bahkan, Ilham mengaku tidak percaya bahwa sejak puluhan tahun lalu Panji Gumilang telah melakukan rekayasa seolah-olah pancasilais, cinta tanah air, hingga gemar toleran.
Sebelum acara 1 Muharram, Ilham Aidit mengaku diajak makan malam bersama dengan tamu lain hingga para santri dari beberapa daerah. Saat itu, Ilham bertanya langsung dengan para orang tua santri untuk mengetahui kebenaran kontroversi yang selama ini terjadi.
Ilham Aidit mengaku terkesan dengan kehadiran sejumlah pembicara yang berasal dari berbagai macam latar belakang. Tak hanya mengobrol langsung dengan para tamu lain sesama pembicara di Al Zaytun dan para wali santri, Ilham juga mengaku banyak berbincang dengan Panji Gumilang.
Menurutnya, Panji Gumilang merupakan sosok yang kerap membicarakan soal persatuan hingga kecintaan terhadap tanah air. Meski demikian, Ilham Aidit mengaku tidak mempunyai kepentingan apapun baik terhadap Panji Gumilang maupun Al Zaytun.
Lantas, seperti apa rekam jejak Ilham Aidit yang samakan Panji Gumilang dengan Gus Dur tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Ilham Aidit
Ilham Aidit merupakan salah satu anak Dipa Nusantara atau dikenal dengan DN Aidit, petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI). Dalam sebuah sumber, Ilham Aidit sempat menceritakan kehidupannya saat peristiwa kelam 30 September atau G30 S PKI 1965 dan setelah kejadian.
Baca Juga: Dipuji Sama-sama Pluralis, Ini Beda Rekam Jejak Panji Gumilang vs Gusdur
Ilham Aidit menceritakan kisah saat ia berumur 6,5 tahun, tepat pada tahun G30S PKI pecah. Ilham mengisahkan perjalanan hidup saat sang ayah ditangkap dan diasingkan karena diduga sebagai dalang terjadinya tragedi kelam tersebut.
Hidup Ilham, menurutnya tidak senyaman seperti rakyat biasanya setelah peristiwa tersebut terjadi. Saat itu ia melihat tulisan yang berada di dinding besar dengan tulisan ‘Gantung Aidit’. Ia mengaku mengetahui bahwa kehidupannya akan sulit di masa depan.
Melihat tulisan yang mengerikan tentang ayahnya, Ilham kecil langsung gemetar, ia yakin bahwa dirinya akan menjadi musuh negara. Namun, keberuntungan masih berpihak padanya, ternyata masih ada orang yang mau mengangkat Ilham Aidit sebagai anak.
Saat Ilham menempuh pendidikan SMP, beberapa temannya banyak yang mengejek Ilham dengan menggunakan kata ‘Aidit gantung’.
Hal tersebut menjadikan dirinya marah dan sering berkelahi. Hingga akhirnya, ia dipanggil oleh Pastur di sekolahnya. Pastur menyebut bahwa ia mengetahui latar belakang Ilham serta cerita masa lalunya.
Kemudian, ia mengaku berupaya keras untuk mengubur nama Aidit yang ada di belakang nama Ilham. Ilham mengaku dinasihati banyak hal oleh pastur tersebut.
Berita Terkait
-
Dipuji Sama-sama Pluralis, Ini Beda Rekam Jejak Panji Gumilang vs Gusdur
-
Bareskrim Polri Periksa Panji Gumilang Terkait Kasus TPPU Senin Pekan Depan
-
Mahfud MD Minta Bareskrim Percepat Proses Pidana Umum dan Khusus Panji Gumilang di Luar Kasus Penodaan Agama
-
Kini Jadi Tersangka, Panji Gumilang Tetap Jemawa Soal Ponpes Al Zaytun: Siapa yang Berani Menutup?
-
Pemerintah Jamin Lindungi Pendidikan Ponpes Al Zaytun, Mahfud MD: Warga Pesantren Jangan Panik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf