Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono memandang ada kesalahan dalam pengelolaan Taman Ismail Marzuki (TIM) hasil revitalisasi, Jakarta International Stadium (JIS), Equestrian, dan Velodrome. Semuanya merupakan proyek yang peresmiannya dilakukan pada era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan keterangan dari Joko Agus, mekanisme penugasan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada BUMD ternyata berbeda dengan Pemerintah Pusat pada BUMN. Ia memberikan contoh pada penugasan pemerintah pusat kepada Adi Karya dalam membuat LRT Jabodetabek.
Ia menerangkan, penugasan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan dengan memberikan Penyertaan Modal Daerah atau PMD, sehingga aset dan lainnya menjadi milik si BUMD.
Dengan demikian, lanjut Sekda DKI tersebut, proyek-proyek tersebut menjadi beban korporasi dan tidak untung alias merugi karena tidak dioperasionalkan dan juga tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Joko Agus juga tidak ragu menyampaikan bahwa kesalahan pada proyek revitalisasi TIM dan JIS sudah terjadi sejak awal.
Ia menambahkan, seharusnya Jakpro membangun revitalisasi TIM dan JIS dengan menggunakan anggaran yang diciptakan oleh Jakpro itu sendiri, bukan dari PMD. Oleh karenanya, pada saat proyek selesai atau terbangun, pemerintah hanya tinggal membayar kepada Jakpro.
Namun, yang terjadi justru pembangunan menggunakan PMD dimana TIM dan JIS kini menjadi asetnya Jakpro. Setelah menjadi aset Jakpro, maka biaya pemeliharaan harus ditanggung oleh perusahaan. Bahkan, biaya penyusutan yang sangat besar juga harus ditanggung, sehingga menjadi beban yang sangat tinggi untuk Jakpro.
Lantas, seperti apakah profil singkat proyek-proyek Anies Baswedan yang disebut salah sejak lahir tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Taman Ismail Marzuki
Taman Ismail Marzuki dikenal sebagai area perkumpulan para seniman yang menuangkan pikiran dan juga ekspresinya. Lokasinya terletak di salah satu sudut Jalan Cikini Raya.
Lokasi TIM tidak jauh dengan gedung-gedung bersejarah yang ada di Cikini. Di dalam kompleks TIM ada 6 ruang teater modern, gedung arsip, bioskop, galeri, dan juga balai pameran.
Tidak hanya sekedar arena pertunjukan, Taman Ismail Marzuki ini mempunyai catatan sejarah dan saksi bisu perkembangan seni di Indonesia.
Profil Jakarta International Stadium (JIS)
Jakarta International Stadium (JIS) mempunyai sejarah panjang sebelum akhirnya diresmikan pada bulan April 20222. Pembangunan stadion ini diketahui melibatkan empat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta yang berbeda.
Proyek JIS dimulai pada tahun 2008 saat Fauzi Bowo (Foke) menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, lahan yang saat ini menjadi JIS adalah Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas 66,6 hektar.
Kawasan tersebut adalah aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dihasilkan melalui penyediaan lahan dari tujuh perusahaan swasta.
Dalam proses pembangunan proyek ini, sempat ada hambatan karena sengketa lahan. Namun, pada pemerintahan Jokowi, rencana pembangunan stadion kembali muncul terlebih setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran pada Stadion Lebak Bulus dan mengubahnya menjadi depo mass rapid transit (MRT) fase 1 Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
JIS sendiri menjadi stadion terbesar di Indonesia yang menghabiskan biaya pembangunan sampai Rp 5 triliun di masa kepemimpinan Anies Baswedan saat itu.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Anies Baswedan dan Surya Paloh Besok ke Padang, DPW Nasdem Singgung Cawapres: Belum Keluar dari Kantong Pak Anies
-
Jadi Beban Keuangan Jakpro, Sekda DKI: JIS dan TIM Salah Urus Sejak Lahir
-
Hasil Inspeksi FIFA ke Stadion Piala Dunia U-17: Rumput Paling Disorot, Termasuk JIS
-
Piala Dunia U-17 2023 Hanya di Pulau Jawa, Erick Thohir Isyaratkan JIS Jadi Venue Pembuka
-
NasDem Blak-blakan Survei Anies Lemah di Jatim dan Jateng, Effendy Choirie: Perlu Bacawapres dari NU
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Terungkap Siapa Yudo Sadewa! Anak Menkeu Baru Ini Ternyata Trader Kripto
-
KPK Periksa Deputi Gubernur BI, Dalami Dugaan 'Kongkalikong' Dana CSR
-
Rahayu Saraswati Jadi Menpora Usai Mundur dari DPR? Ini Jawaban Partai Gerindra
-
4 Tewas, Ini Daftar Nama-nama Korban Hilang usai Bali Diterjang Banjir Dahsyat!
-
Deputi Gubernur BI Diperiksa KPK, Kasus Korupsi CSR DPR RI Makin Terkuak?
-
Rahayu Saraswati Tinggalkan DPR: Pengakuan Mengejutkan dan Spekulasi Kabinet Prabowo Mencuat
-
Mahfud MD Ungkap Kecewanya Sri Mulyani Disamakan dengan Sahroni: Nangis Dibanding-bandingkan
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Ucapannya Berbahaya, Menkeu Purbaya Dinilai Masih Beruntung Meski Remehkan Tuntutan 17+8, Kenapa?
-
Viral Pagar Beton Halangi Nelayan, Gubernur Pramono: Izin dari Pusat, Tapi Akses Harus Dibuka!