Suara.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti peneliti lembaganya untuk tidak bermain-main dengan dana penelitian yang jumlahnya tidak sedikit.
Pernyataan itu diungkapkannya saat melakukan dialog dengan sejumlah periset yang hadir dalam acara bertajuk 'BRIN Mendengar' di Gedung Nayaka Loka di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, Senin (7/8/2023). Dalam kesempatan itu, total sejumlah 127 periset BRIN hadir.
"Hati-hati dengan tiga huruf loh. Karena kalau research nanti uangnya gede. Dari sini hati-hati jangan dimainkan," kata Megawati dalam keterangannya.
Mega lantas melempar pertanyaan kepada para pihak yang hadir apa yang dimaksud dengan tiga huruf yang disampaikannya tersebut.
"Kamu tahu tiga huruf itu apa coba?” tanya Megawati yang kemudian dijawab dengan kata KPK.
"Sebaiknya ingat. Saya pernah presiden, saya pernah wapres, saya tahu cara kerjanya dan KPK itu saya yang bikin," sambungnya.
Untuk itu, Megawati meminta peneliti BRIN bekerja keras untuk kemajuan bangsa. Pasalnya, masih banyak masyarakat miskin yang bisa terbantu dengan hasil penelitian BRIN.
"Saya ingin seluruh Rakyat Indonesia ini berkemajuan terus sejahtera yang seperti diinginkan oleh bapak saya (Soekarno). Kita ini negara gemah ripah loh jinawi," ujarnya.
Di sisi lain, Megawati menyinggung masalah stunting yang ada, padahal Indonesia tengah menyongsong tahun emas di 2045.
Baca Juga: Megawati Ingatkan Periset BRIN Tak Berpolitik Praktis: Hati-hati Loh Ya, Bisa Get Out!
Ia kemudian meminta peneliti bisa membawa ilmunya untuk rakyat.
"Ayo, kalian ilmuan-ilmuan, mosok sih enggak mikiri kehidupan rakyat? Jadi kalian sebagai researcher, sekolah jauh-jauh untuk apa?," katanya.
"Ini kan kekurangan zat nutrisi, sayur buat tulang, pertumbuhan tulang. Otaknya itu tidak berkembang, jadi IQ-nya di bawah rata-rata. Saya bilang kalau nggak dibasmi sampai 0 persen. Itu apa bukannya tanggungan negara? Iya, yes. Nah terus kalian researcher nggak malu ada rakyat Indonesia yang tidak bisa disembuhkan karena kekurangan pangan, karena kekurangan nutrisi?" sambungnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Wakil Kepala BRIN Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian.
Tidak hanya itu, jajaran Dewan Pengarah BRIN hadir lengkap, seperti Sri Mulyani, Soeharso Monoarfa, Bambang Kesowo, hingga Emil Salim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?