Suara.com - Pria berinisial DE, salah satu karyawan BUMN di PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi jadi tersangka terorisme. Ia ditangkap Densus 88 Antiteror di Bekasi, dari kediamannya juga didapati belasan senjata api berikut amunisinya serta bendera ISIS.
Tak main-main, DE yang seorang karyawan perushaan milik Negara, ternyata sudah sekitar 9 tahun berbaiat kepada kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS.
Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (15/8/2023) kemarin mengungkap, DE sudah berbaiat kepada ISIS sejak 2014 silam.
Sejak saat itu, lelaki yang baru berumur 28 tahun itu makin serius mendalami 'jihad'. Ia bahkan melatih diri serta mengumpulkan berbagai keperluan rencana jihadnya.
"Dari situ, mulai dia melakukan aktivitas-aktivitas persiapan. Yang bersangkutan melakukan latihan, pengumpulan peralatan yang dibutuhkan," kata Aswin.
Gabung Kelompok MIB
Jauh sebelum berbaiat kepada ISIS, jejak DE terendus sekitar 13 tahun lalu. Di mana pada 2010 ia disebut pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan WM yang sudah ditangkap polisi.
Nah, setelah MIB bubar, DE beralih masuk ke kelompok ISIS. Hal itu dilakukan DE sebelum menjadi karyawan PT KAI pada 2016.
"Status karyawannya itu bergabung pada 2016 sebagai karyawan PT KAI," ungkap Aswin.
Baca Juga: Bukan Pertama Kali, Ini Deretan Kasus Pegawai BUMN Terseret Terorisme
Sebar Propaganda Terorisme
Kombes Aswin juga mengungkapkan fakta lain terkait rekam jejak DE. Ia aktif melakukan propaganda-propaganda di media sosial.
Bahkan, akun media sosialnya pernah diblokir, namun ia tak kapok dan membuat akun baru untuk menyebarkan paham terorisme.
"Yang bersangkutan aktif di sosial media sampai beberapa akun sebelumnya telah di-report, dan ditutup oleh Facebook maupun YouTube karena diduga mempropaganda aksi terorisme," katanya.
"Tapi yang bersangkutan berganti akun lagi dan mem-posting lagi, dan lebih privat belakangan ini," sambung Aswin.
Modus Seruan Jihad
Aswin memaparkan, DE menyebarkan seruan untuk jihad secara privat dengan menggunakan fitur message timer. Di mana, saat ini, Densus 88 Antiteror tengah mendalami siapa saja yang menerima pesan privat tersebut.
"Tiga minggu ke belakang puncaknya yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara privat menggunakan timer," terang Aswin.
"Sehingga ketika sampai di penerima itu dibuka, diterima dan langsung hilang dari jaringan," lanjut Aswin.
Agar tak mencolok, DE juga berkamuflase di marketplace untuk menutupi kegiatan pengumpulan senjata. Dalam akun marketplace-nya, DE berkamuflase menjual diecast atau mainan militer.
"Kita amankan yang bersangkutan setelah mem-profiling. Yang bersangkutan memiliki juga akun marketplace di salah satu akun penjualan online yang dikamuflasekan yang bersangkutan untuk berjualan diecast mainan militer," bebernya.
Miliki Belasan Pucuk Senjata
Dari hasil penggerebekan kediaman DE di Bekasi Utara, polisi menemukan 16 pucuk senjata. Senjata-senjata itu disebut merupakan senjata jenis pabrikan dan rakitan.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan sejumlah magasin berikut amunisinya.
Galang Dana Pakai Akun Telegram
DE diduga kuat melakukan penggalangan dana untuk kegiatan terorisme. Ia disebut mengumpulkan dana dengan menggunakan aplikasi Telegram.
Densus 88 mendapati satu akun yang diduga kuat dipakai oleh DE untuk menggalang dana terorisme.
"Yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, untuk menggalang dana," ucap Aswin.
Hanya saja, Aswin tidak merinci berapa aliran dana dari hasil penggalangan dana oleh DE tersebut. Terkait ini, penyidik masih melakukan pendalaman.
Rencanakan Serangan Ke Anggota Polri Dan TNI
Fakta lain yang diungkap Aswin adalah, DE berencana melakukan penyerangan. Di mana DE memiliki semangat untuk melakukan tindak pidana terorisme setelah tahanan teroris menyerang petugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Mei 2018.
"Dalam pemeriksaan, punya ghiroh setelah melihat video pemberontakan pelaku teroris di Mako Brimob, ini masih kita dalami," ujar Aswin.
Setelah itu, DE melakukan latihan-latihan untuk bisa melancarkan aksi terorisme. Selain menyerang polisi, DE juga disebut hendak menyerang markas TNI.
DE juga berencana melakukan amaliyah dengan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua untuk membebaskan para narapidana terorisme (napiter). Pemikiran DE juga terpengaruh film terkait aksi terorisme.
"Pengakuan yang bersangkutan, Mako Brimob Kelapa Dua menjadi opsi utama karena terinspirasi kerusuhan Mako Brimob 2018 dan film pertempuran ghuwairan (pembebasan napiter di Syam)," imbuh Aswin.
Berita Terkait
-
Bukan Pertama Kali, Ini Deretan Kasus Pegawai BUMN Terseret Terorisme
-
Sebelum Ditangkap Densus 88, Tersangka Teroris di Bekasi Tunjukkan Gelagat Ini ke Tetangga
-
Tersangka Teroris di Bekasi Sering Kedatangan Paket, Tetangga: Mirip Kaya yang Dibongkar Densus 88
-
Karyawan PT KAI Terduga Teroris di Bekasi Dagang Mainan Militer, Densus Duga untuk Tutupi Kepemilikan Senjata
-
Gestur Istri dan Mertua Tersangka Teroris di Bekasi, Tidak Panik dan Lemparkan Senyum: Klaim Jualan Online
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk
-
Adu Pendidikan Raffi Ahmad, Taufik Hidayat dan Putri Komarudin: Calon Menpora?
-
Tragis! Pelajar Kritis Disambit Helm Polisi, Bripda Abi Kurniawan Pasrah Kena Hukuman Ini