Warga Desa Moncek Tengah, Sumenep, Jawa Timur sempat dikagetkan dengan dentuman misterius dari dalam tanah yang terjadi beberapa waktu lalu. Kini, fakta terkait dengan dentuman misterius tersebut berhasil terungkap.
Dentuman misterius tersebut diakibatkan karena gempa swarm. Dentuman misterius dengan ketukan yang harmonis tersebut terjadi pada Sabtu (12/8/2023).
Suara yang membuat sebagian warga ketakutan tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB yang mirip tumbukan dari bawah tanah. Ternyata, hal tersebut merupakan fenomena getaran gempa swarm.
Lantas, apa itu gempa swarm yang terjadi di Sumenep tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Plh Kepala Badan Geologi Hermansyah menjelaskan suara misterius diperkirakan berasal dari proses water-hammer dari sumber getaran gempa swarm. Proses water-hammer tersebut tidak membahayakan permukaan tanah.
Badan Geologi menyebut bahwa proses water-hammer terjadi pada saat aliran air secara mendadak mengalami peningkatan tekanan secara mendadak di saluran dan menekan udara yang terjebak. Oleh karena itu, Hermansyah menyebut gelombang tekanan tinggi bergerak mundur melalui saluran.
Kondisi tersebut kemudian menyebabkan suara ketukan atau getaran yang diakibatkan oleh proses penambahan tekanan air yang kemungkinan berasal dari gempa bumi swarm yang relatif berkekuatan kecil.
Swarm sendiri merupakan serangkaian gempa kecil yang terjadi dalam waktu yang cenderung singkat di area geografis tertentu.
Lebih lanjut, Hermansyah juga menerangkan gempa swarm biasanya mempunyai magnitudo yang rendah dan tidak mempunyai gempa utama yang jelas sebagai pemicu utama. Gempa tersebut kerap terjadi dalam periode yang cenderung singkat, tetapi bisa juga terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari.
Baca Juga: Ritme Bunyi Dentuman Misterius dalam Tanah di Sumenep Unik, Diduga Berkaitan dengan Struktur Batuan
Disebutkan bahwa sifat keteknikan batuan yang relatif cukup baik dan secara umum mempunyai diskontinuitas berupa bidang perlapisan dan retakan-retakan yang tersebar secara acak, salah satunya yaitu diperkirakan berada di lokasi kejadian.
Namun, ia menyebut tidak semua bidang diskontinuitas terisi oleh air. Pada saat air mengalami peningkatan tekanan karena getaran pemicu yang diduga muncul dari gempa bumi swarm dan menekan udara yang terperangkap dalam bidang diskontinuitas, alhasil terjadi proses water hammer atau palu air yang memicu suara seperti ketukan.
Meskipun gempa-gempa dalam swarm secara umum tidak begitu merusak, tetapi mereka bisa memicu kekhawatiran karena meskipun intensitas yang relatif rendah dan frekuensinya yang tinggi dan sering.
Badan Geologi sendiri merekomendasikan agar kajian kegempaan pada potensi sesar aktif segera dilaksanakan. Hal tersebut sebagai antisipasi pada potensi yang nantinya bersifat merusak. Tak hanya itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan melakukan aktivitas normal serta mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Ritme Bunyi Dentuman Misterius dalam Tanah di Sumenep Unik, Diduga Berkaitan dengan Struktur Batuan
-
Menyingkap Misteri Suara Dentuman di Sumenep, Jadi Perdebatan Para Ahli
-
Bunyi Misterius dalam Bumi di Daerah Sumenep Bikin Warga Ketakutan
-
Rekam Dentuman Misterius Sumenep, Ini Cara Kerja Seismograf yang Dipasang BMKG Pasuruan
-
Merinding, Suara Dentuman Bawah Tanah di Sumenep Viral: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati