Suara.com - Seperti apa sejarah Maulid Nabi? Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan suatu perayaan besar yang diperingati oleh mayoritas Muslim di seluruh dunia.
Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mengingat, menghayati, serta memaknai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW pun memiliki beberapa versi yang perlu diperjelas informasinya.
Sementara itu, perayaan ini juga menjadi sebuah bentuk penghormatan kaum Muslimin kepada Rasulullah SAW yang telah membawa agama Islam ke muka bumi.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Setidaknya ada tiga teori tentang perayaan Maulid Nabi yang tercatat di dalam sejarah Islam, sebagaimana dikutip dari buku Maulid Nabi Muhammad: Antara Sunah dan Bid'ah oleh Muhammad Ajib, Lc., MA.
Yang pertama adalah perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh kalangan Dinasti Ubaid atau Fathimi di Mesir yang menganut paham Syiah Ismailiyah. Mereka berkuasa di Mesir pada tahun 362-567 Hijriyah atau sekitar abad ke-4 sampai 6 Hijriyah, dan dinasti ini mulai merayakan Maulid Nabi di era kepemimpinan Abu Tamim yang bergelar Al-Mu'iz li Dinillah.
Perayaan ini dilaksanakan oleh Dinasti Ubaid hanya sebagai bentuk seremoni saja, dan mereka juga mengadakan perayaan hari Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fathimah, dan lainnya.
Lalu teori yang kedua adalah perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan di kalangan ahlus sunnah wal jamaah, di mana perayaan ini pertama kali diadakan oleh Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri, Gubernur Irbil di wilayah Irak. Ia hidup pada tahun 549-630 H.
Pada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan, Muzhaffar Kukabri mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya. Dan beliau menjamu mereka dengan hidangan makanan, memberikan hadiah, bersedekah kepada fakir miskin, dan lainnya. Tradisi inilah yang kemudian melekat dalam masyarakat dan digunakan sebagai adat istiadat perayaan Maulid secara turun menurun.
Terakhir, teori yang ketiga yaitu perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (567-622 H), penguasa Dinasti Ayyub di bawah kekuasaan Daulah Abbassiyah. Tujuan dari perayaan Maulid Nabi ini adalah untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin dalam menghadapi Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa.
Nah, dari penjelasan di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa tradisi peringatan Maulid Nabi memang sudah ada sejak zaman dulu. Ada sebagian ulama yang mengharamkannya, namun tidak sedikit pula yang memang membolehkannya.
Baca Juga: Cuti Bersama Maulid Nabi 2023, Apakah Ada? Cek Jadwalnya Berikut
Makna Maulid Nabi bagi Umat Muslim
Makna Maulid Nabi Muhammad SAW bagi umat muslim yaitu sebagai pengingatan kebesaran dan keteladanan Nabi serta momentum penyemangat untuk menyatukan semangat dan gairah keislaman. Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriah ini akan diperingati oleh mayoritas penduduk muslim di dunia, termasuk Indonesia.
Meskipun pada saat zaman kenabian hari Maulid Nabi belum dilakukan, namun di masa sekarang peringatan ini menjadi perayaan besar yang diselenggarakan oleh banyak umat di seluruh dunia.
Sebagaimana dilansir dari laman Kemenag Aceh, peringatan Maulid Nabi SAW hukumnya adalah mubah sehingga sifatnya tidak wajib tetapi akan berpahala jika dilakukan. Perintah Allah SWT melaui Al-Quran telah menyampaikan bahwa umat Islam hendaknya senantiasa bersalawat kepada Rasulullah SAW.
Perintah ini terdapat di dalam Surat Al-Ahzab 33:56 yang artinya: “Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi lalu ucapkanlah salam penghormatan kepadanya".
Seperti itulah sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW serta tujuan dan makna perayaannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor