Mahkamah Agung (MA) telah membatalkan vonis bebas pada dua orang polisi terdakwa kasus Tragedi Kanjuruhan, yaitu mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto.
Majelis hakim menjelaskan keduanya bersalah dalam kasus tersebut. Melansir dari situs resmi MA, Wahyu dijatuhi hukuman penjara selama 2,5 tahun. Sementara, Bambang mendapatkan hukuman lebih ringan yaitu dua tahun penjara.
Sebelum itu, majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya memvonis bebas Bambang dan Wahyu tentang kasus Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan tewasnya 135 orang. Majelis hakim juga menyebut kedua terdakwa bebas dari dakwaan jaksa penuntut umum dan harus dibebaskan dari tahanan pada bulan Maret 2023 lalu.
Lantas, seperti apakah profil dua polisi terdakwa Tragedi Kanjuruhan yang vonis bebasnya dibatalkan oleh MA tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Kompol Wahyu Setyo
Mantan Kabag Ops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto merupakan lulusan Akpol pada tahun 2008. Sebelum berdinas di Polres Malang, Jawa Timur, Wahyu pernah ditugaskan sebagai Pamen Polda Jawa Timur, Kasat Reskrim Polres Ogan Komering Ulu, Polda Sumatera Selatan.
Wahyu juga pernah menjadi Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, Polda Sumsel, dan Kasat Binmas Polres Musi Banyuasin, Polda Sumsel.
Kemudian, di tanggal 14 Juli 2022, Wahyu resmi dilantik sebagai Kabag Ops Polres Malang. Selang tiga bulan setelah pelantikannya sebagai Kabag Ops Polres Malang, pria asal Karanganyar, Jawa Tengah tersebut terlibat kasus tragedi kanjuruhan. Ia langsung dicopot buntut keterlibatannya.
Profil AKP Bambang Sidik Achmadi
Baca Juga: TOK! Vonis Bebas Dibatalkan MA, 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Tetap Dihukum Penjara
AKP Bambang Sidik Achmadi adalah salah satu terdakwa dalam kasus Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. Ia pernah menjadi Kepala Satuan Samapta Polres Malang, Jawa Timur.
Dalam kasus tragedi Kanjuruhan, Bambang Sidik sebelumnya dituntut tiga tahun penjara. Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya mendakwa Bambang telah melanggar pasal kumulatif, yaitu Pasal 359 KUHP, Pasal 360 ayat (1) KUHP dan Pasal ayat (2) KUHP.
Bambang diduga menjadi salah satu orang yang memerintahkan penembakan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan. Hal tersebut diungkap oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Berdasarkan keterangan Kapolri, AKP Bambang dan Komandan Kompi Polda Jatim AKP Hasdarman ada dua orang yang diduga memberikan perintah 11 anggotanya untuk menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton hingga lapangan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
TOK! Vonis Bebas Dibatalkan MA, 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Tetap Dihukum Penjara
-
5 Fakta di Balik Proyek Ganti Karpet Rp 660 Juta Buat Ruang Kerja Wakil Ketua MA
-
Resmi Jadi Pelatih Arema FC, Fernando Valente Sebut Dirinya Bukan Pesulap
-
Tampilkan 'Usut Tuntas', Papermob Mahasiswa UM Bawa Pesan Tragedi Kanjuruhan
-
Profil Aipda Evgiyanto, Polisi yang Divonis Hukuman Mati oleh MA
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono