Suara.com - Politisi Golkar, Erwin Aksa menyambangi kantor Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama atau PWNU DKI di Jakarta Timur, Kamis (7/9/2023). Tujuan kedatangannya untuk sowan dengan para kyai menuju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Erwin merupakan Bacaleg Dapil DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Ia juga didampingi ayahnya yang juga politikus senior partai Golkar, Aksa Mahmud.
"Saya selama ini penonton, jadi tim sukses mulu. Jadi saya ingin mencoba mensukseskan diri. Selama ini mensukseskan teman saja," ujar Erwin.
Dalam kesempatan itu, Erwin pun menyinggung salah satu permasalahan di Jakarta, yakni mengenai polusi udara. Menurut dia, penyebab utama dari buruknya kualitas udara di Ibu Kota adalah kendaraan bermotor.
Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus berani mengeluarkan kebijakan dalam membatasi kendaraan bermotor di Ibu Kota.
"Tapi harus ada komitmen juga kendaraan bermotor, mobil harus dikurangi. Sudah banyak regulasi di negara maju bahwa jumlah mobil itu harus dikontrol perlu keberanian, lihat aja dilampu merah menumpuk motor," ucapnya.
Selain itu, perlu penataan kota agar pusat bisnis tak menumpuk di satu wilayah di Jakarta saja. Ia mendukung pengembangan daerah penyangga seperti BSD dan Tangerang.
"Polusi udara yang pertama DKI ini kekurangan ruang hijau apalagi di utara khususnya, tamannya kurang termasuk juga beberapa daerah," pungkasnya.
Baca Juga: Koar-koar Banyak Kiai NU Dukung Prabowo, PKB ke Yenny Wahid: Jangan sampai Perang Klaim Seperti Itu!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum