Tak hanya itu, Ridho juga menyatakan, penentangan terhadap politik identitas adalah sebuah wacana yang menyesatkan.
Menurutnya, menghilangkan politik indentitas sama saja dengan menentang moralitas agama dalam dunia politik.
"Partai Ummat secara khusus akan melawan, dengan cara yang beradab dan elegan, narasi latah yang kosong dan menyesatkan, yaitu politik identitas," imbuhnya.
Partai NasDem bersihkan Anies dari cap Politik Identitas
Hingga kini, sosok bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan seakan masih lekat dengan cap sebagai Bapak Politik Identitas.
Hal itu mengacu pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, dimana kubu pasangan Anies-Sandi dianggap mengunakan isu SARA untuk mengalahkan lawannya, yakni pasangan Ahok-Djarot.
Dan untuk membersihkan citra tersebut, Partai NasDem mengaku akan menerapkan sejumlah strategi jelang Pilpres 2024.
Wakil Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah melawan narasi yang ada di media sosial.
Partai besutan Surya Paloh itu juga akan menyosialisasikan rekam jejak Anies yang terkait dengan keberagaman dan toleransi.
Baca Juga: Anies Baswedan: PKB Memang Kawan Baru tapi PKS Tak akan Terlupa
Menurut Hermawi, sosok Anies yang demikian tercermin selama lima tahun kepemimpinan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menag imbau publik tak pilih calon yang jadikan agama alat politik
Terkait dengan politik identitas yang seakan telah menjadi bagian pesta demokrasi di Indonesia, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau publik tidak memilik pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik.
Imbauan menag itu tarcantum dalam siaran pers resmi Kementerian Agama pada Senin (4/9/2023) silam.
"Kita lihat calon pemimpin ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Yaqut.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Segera Tentukan Dukungan untuk Anies-Cak Imin, PKS Gelar Musyawarah Majelis Syura Pekan Ini
-
Mahfud MD, Sandiaga hingga Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres Ganjar!
-
Bakal Calon Peserta Pilpres 2024 Mulai Umbar Janji, Bawaslu Segera Cross Check
-
Anies Baswedan: PKB Memang Kawan Baru tapi PKS Tak akan Terlupa
-
Prabowo Bolehkan Rakyat Terima Uang dari Parpol, KPK: Itu Tindakan Koruptif!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati