Suara.com - Bakal capres Anies Baswedan dan bakal cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bertemu dengan jajaran partai koalisi PKB, PKS dan NasDem di Markas DPP PKS, Jakarta Selatan pada Selasa (12/9/2023). Dalam kesempatan itu PKS menyambut PKB dengan menyanyikan lagu Yaa Lal Wathon.
Lantas apa makna lagu Yaa Lal Wathon yang bergaung saat Anies-Cak Imin ketemu PKS? Simak penjelasan berikut ini.
Lagu Yaa Lal Wathan dinyanyikan saat sesi pertemuan dan sambutan. Di momen memberikan sambutan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengajak seluruh jajarannya untuk berdiri dan menyanyikan lagu tersebut.
"Dalam konteks lalu saya sudah mengucapkan ahlan wa sahlan pada PKB, maka sebagai bagian yang lebih dekat lagi hari ini, bahkan hari ini sudah hadir di DPP PKS mari sama-sama menyambut kedatangan hari ini Yaa Lal Wathon," ucap Syaikhu.
Setelah itu para kader PKS, PKB dan NasDem kompak menyanyikan lagu Yaa Lal Wathon. Di akhir acara, Syaikhu mengatakan dengan nyanyian itu PKS menegaskan selamat datang pada PKB.
Makna Lagu Yaa Lal Wathon
Yaa Lal Wathon seringkali menjadi salah satu lagu yang digaungkan dalam acara-acara Nahdlatul Ulama (NU). Lirik Lagu Yaa Lal Wathon mengandung makna semangat perjuangan bangsa Indonesia agar segera bangkit.
Arti kata Yaa Lal Wathon sendiri secara bahasa adalah Cinta Tanah Air. Lagu Ya Lal Wathon ini merupakan ciptaan KH Wahab Chasbullah.
Pada awalnya lagu Yaa Lal Wathon dinyanyikan dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi di bawah NU. Namun belakangan, lagu ini juga kerap dinyanyikan dalam acara institusi-institusi umum, organisasi-organisasi umum bahkan partai politik (parpol).
Baca Juga: Sorry AHY, Ternyata Anies Maunya Perempuan Ini Jadi Cawapres
Berikut Lirik Lagu Yaa Lal Wathon
Yaa Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Berita Terkait
-
Partai Buruh Ogah Dukung Anies Baswedan, Said Iqbal: Kawan Seiring Sejalan Ditusuk dari Belakang, Apalagi Rakyat
-
Cak Imin Janji Dana Desa Naik Jadi Rp5 Miliar, Anies Baswedan Singgung Anggaran
-
BEM UI Bakal Bahas Soal Reformasi Hukum Hingga Isu Lingkungan kepada Bacapres
-
Adu Janji Politik Capres dan Cawapres Pada Pilpres 2024
-
Sorry AHY, Ternyata Anies Maunya Perempuan Ini Jadi Cawapres
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO