Suara.com - Seorang biarawati baru-baru ini menjadi perhatian setelah lulus dari kampus NU. Dia adalah Margaretha Kolo, biarawati yang berhasil menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya atau Unusa.
Margaretha pun ikut diwisuda 1.071 orang mahasiswa lainnya di Dyandra Convention Halla, Surabaya pada Rabu (27/9/2023). Tokoh Katolik ini mengambil jurusan Ilmu Gizi di Fakultas Kesehatan Unusa.
Sosoknya menjadi perhatian karena memilih melanjutkan pendidikan tinggi di institusi yang berbasis ajaran Islam.
Mengenai itu, menarik untuk mengenal sosok Margaretha Kolo. Simak inilah profil selengkapnya.
Margaretha Kolo merupakan salah satu mahasiswa S1 jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya angkatan 2019.
Perempuan berdarah Timor ini menceritakan perjuangannya untuk masuk ke universitas swasta di Surabaya tersebut. Sebelum masuk dunia perkuliahan, Margaretha merupakan biarawati di sebuah gereja Katolik di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Ia akhirnya memutuskan pindah ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan. Margareth pun diminta oleh pihak gereja untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan ilmu gizi.
Awalnya, Margaretha mengaku sempat kebingungan mencari kampus lantaran dirinya baru saja tinggal di Surabaya. Ia kemudian sempat berkunjung ke Poltekkes Surabaya. Namun dia mengaku belum tertarik dengan kampus tersebut.
"Saya sempat bingung pilih kampus (untuk S1) karena baru pertama kali ke Surabaya," ungkap Margaretha dalam keterangannya pada Rabu (27/9/2023).
Kemudian salah seorang teman Margaretha menyarankan dia untuk mendaftar jurusan Ahli Gizi di Unusa. Margaretha pun akhirnya mengikuti saran sang teman untuk berkunjung dan mendaftarkan diri ke Unusa.
Meskipun dirinya beragama Katolik, Margaretha merasa nyaman dengan lingkungan kampus yang berbasis Islam. Ia merasa tidak ada diskriminasi, meskipun dirinya berbeda agama dengan teman-temannya.
"Selama kuliah, teman-teman dan dosen sangat menghargai keberadaan saya yang memang berbeda dengan mereka," lanjut Margaretha.
Menariknya, walau beragama Katolik, Margaretha masih wajib untuk mempelajari agama Islam karena ketentuan kampus. Ia pun mengaku menjadi memiliki pandangan baru tentang agama Islam.
"Ya namanya juga kampus NU, ada mata kuliah Agama Islam. Saya belajar mata kuliah itu (Islam) di semester awal, sekitar 3 SKS," ujar Margaretha.
Usai menyelesaikan perkuliahannya di Unusa, Margaretha berniat kembali ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Di sana, ia akan mengabdi di salah satu rumah sakit Katolik di Palangkaraya setelah meraih ilmu Ahli Gizi.
Berita Terkait
-
Ujang Ronda Ngaku Main Film Bokep Keramat Tunggak Demi Keluarga, Memang Boleh Cari Rezeki Begitu Menurut Islam?
-
Link PDF Formasi CPNS Kemenag Lengkap: Lulusan SMA, D3, S1, dan S2
-
Beasiswa S1 ke Kanada 2024, Kuliah Gratis hingga Lulus
-
Hukum Islam Nikah Tapi Tak Berhubungan Seks, Dosakah?
-
Prabowo Dapat Suntikan Elektabilitas dari Warga NU
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak