Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi isu Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle di akhir masa kepemimpinannya.
Menurutnya, kebijakan itu kurang tepat dilakukan di saat-saat sekarang ini.
Hasto mengatakan saat ini adalah waktunya pemerintah untuk melakukan evaluasi dan mempercepat segala program-program agar segera dituntaskan saat masa kepemimpinan Jokowi rampung pada 2024 mendatang. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik menuju Pemilu 2024.
"Tentu saja momentum tersebut akan dipergunakan sebaik-baiknya, bagi presiden Jokowi skala prioritas saat ini adalah melakukan langkah-langkah percepatan terhadap seluruh target-target, program-program strategis," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Selasa (3/10/2023).
"Kemudian melakukan evaluasi-evaluasi secara konstruktif untuk nantinya diberikan kepada pemerintahan yang akan datang," lanjutnya.
Karena itu, ia menilai reshuffle kabinet untuk sekarang ini kurang kondusif karena dikhawatirkan malah akan menghambat segala upaya percepatan program yang akan dilaksanakan.
"Itu reshuffle dalam situasi sekarang ya tentu saja kurang kondusif," ucapnya.
Namunkata Hasto, pengecualian diberikan apabila ada menteri dalam jajaran kabinet Jokowi yang tersandung kasus hukum. Kalau itu terjadi, Jokowi harus segera mencari pengganti agar tak mengganggu kinerja kementerian terkait.
"Kecuali ada menteri yang karena aspek-aspek hukum atau berhalangan reshuffle dapat dilakukan atau presiden juga memiliki opsi dalam menugaskan menteri-menteri yang lain untuk bertindak sebagai menteri ad interim," jelas Hasto.
Baca Juga: Mahfud MD Nilai Tidak Ada Tanda Reshuffle: Tapi Presiden Punya Pertimbangan Lain
Meski demikian, Hasto menyerahkan sepenuhnya rencana reshuffle kabinet ini kepada Jokowi karena merupakan hak prerogatif presiden.
"Tapi sepenuhnya terkait dengan reshuffle kami serahkan kepada bapak presiden Jokowi karena itu hak prerogatif beliau," pungkasnya.
Diketahui, saat ini ada dua menteri yang terkait kasus hukum.
Menteri Pertahanan Syahril Yasin Limpo dikabarkan sudah jadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemudian Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang sempat diperiksa terkait kasus korupsi kasus BTS.
Berita Terkait
-
SBY Temui Jokowi di Istana Bogor, PDIP: Sesuatu Hal Baik, Apalagi...
-
Ketua TPN Ganjar Sebut Konsep Perubahan Hanya Gimik Marketing
-
Mahfud MD Nilai Tidak Ada Tanda Reshuffle: Tapi Presiden Punya Pertimbangan Lain
-
SBY Bertemu Joko Widodo di Istana Bogor, Syarief Hasan Sebut Demokrat Lebih Baik di Luar Kabinet
-
Koar-koar Ingin Cabut 3 Ribu Perda Rumit, Tapi Jokowi Ngaku Keok usai Digugat
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang