Suara.com - Pemerintah Thailand mendesak Hamas untuk membebaskan 11 orang warganya yang ditahan dan kini disandera di Jalur Gaza. Thailand mengatakan warganya tidak terlibat dalam konflik Hamas dengan Israel.
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengatakan para warganya yang ditawan Hamas itu tidak bersalah dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan konflik yang sedang terjadi.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak sejumlah warga Thailand ditawan Hamas di dalam bunker. Mata mereka ditutup dan tangan diikat di belakang.
Salah satu yang ditawan Hamas dalam foto itu adalah Natthaporn Onkeaw (26), putra pasangan Thawatchai dan Thongkhoon Onkeaw. Selain itu dua warga Thailand dilaporkan tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada akhir pekan ini.
Diperkirakan ada sekitar 5000 warga Thailand di selatan Israel, wilayah yang kini menjadi medan pertempuran dengan Hamas. Sebagian besar warga Thailand itu bekerja di sektor pertanian.
Sementara itu, satu mahasiswa Kamboja juga tewas dalam serangan Hamas ke Israel.
Nepal juga mengumumkan bahwa 17 mahasiswa pertaniannya terjebak dalam pertempuran di Israel bagian selatan. Sebanyak 11 di antaranya mengalami cedera.
"Sebelas mahasiswa terluka dalam pertempuran. Mereka sedang berada di Kibbutz Alumin saat serangan terjadi. Totalnya ada 17 mahasiswa yang sedang berada di pertanian tersebut," terang Kanta Riza, duta besar Nepal untuk Israel.
Sebelumnya Hamas melancarkan serangan umum secara mendadak ke selatan Israel pada Sabtu pagi (7/10/2023). Serangan itu diawali dengan hujan roket dan disusul oleh serangan pasukan infantri, penyusupan lewat udara serta laut.
Baca Juga: Ketum PAN Mengutuk Keras Serangan Militer Israel ke RS Indonesia di Jalur Gaza
Sekitar 300 tentara dan warga sipil Israel tewas dalam serangan tersebut. Ribuan lainnya luka-luka dan ratusan orang Israel ditawan dan kini disekap di Jalur Gaza.
Israel sendiri sudah melakukan serangan balasan yang menewaskan hampir 300 warga Palestina dan meratakan sejumlah gedung bertingkat di Jalur Gaza.
Berita Terkait
-
Israel Kesulitan Serang Balik Hamas setelah Ratusan Tentara dan Warga Sipil Ditawan di Gaza
-
Israel Kocar-kacir Diserang Hamas: 250 Orang Tewas, Tank Hancur Dihantam Drone, dan Puluhan Ditawan
-
Presiden Palestina Dikecam Israel, AS dan Eropa atas Pernyataan Holocaust
-
Al Zaytun Disebut Panji Gumilang Mirip Kibbutz Israel, Apa Itu?
-
Israel Sita Ratusan Akun Kripto, Diduga Jadi Sumber Dana ISIS dan Hamas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah
-
Nasib Gubernur Riau di Ujung Tanduk, KPK Umumkan Status Tersangka Hari Ini
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Alamak! Abdul Wahid jadi Gubernur ke-4 Terseret Kasus Korupsi, Ini Sentilan KPK ke Pemprov Riau
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan