Suara.com - Aksi penembakan Massal terjadi di Kota Lewiston, Maine, Amerika Serikat pada Rabu (25/10/2023) lalu. Pihak kepolisian mengkonfirmasi bahwa pelaku merupakan instruktur senjata api.
Mengutip dari laman NBC, penembakan tersebut terjadi di arena boling dan satu bar lokal yang juga restoran di Lewiston.
Keamanan Publik Kota Maine mencatat 22 orang tewas dalam kejadian tersebut, sementara 60 orang lainnya mengalami luka berat.
Usai kejadian itu, ratusan polisi dikerahkan ke wilayah Lewistone dan negara bagian Maine untuk mencari pria pelaku penembakan tersebut.
Polisi juga sempat mengunggah foto pria dengan membawa senjata semi-otomatis di media sosial Facebok. Pria tersebut diidentifikasi bernama Robert Card.
Selain itu, mereka juga menyebarkan gambar sebuah mobil SUV berwarna putih yang digunakan pelaku, dan meminta kepada masyarakat untuk melaporkan segera ke pihak kepolisian apabila melihat mobil tersebut.
"Kami mendorong semua tempat usaha untuk lockdown dan atau tutup sementara kami melakukan penyelidikan. Tersangka masih buron," demikian tertulis Departemen Sheriff Androscoggin County di laman Facebook resmi.
Sementara itu, melalui catatan pengadilan Maine menunjukkan bahwa seorang pria bernama Robert Card, yang lahir pada tanggal yang sama dengan orang yang didakwa, pernah melakukan pelanggaran lalu lintas pada tahun 2001 dan 2002.
Namun, tidak ada catatan kriminal lain yang terdaftar dalam sistem catatan pengadilan elektronik negara bagian atau di beberapa catatan publik lainnya.
Baca Juga: 22 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Lewiston AS, Warga Diminta Kunci Diri di Rumah
Meski begitu, sebuah buletin yang dikeluarkan oleh Pusat Informasi dan Analisis Maine, sebuah database untuk petugas penegak hukum, mengemukakan Card adalah instruktur senjata api terlatih dan diyakini merupakan anggota cadangan Angkatan Darat Amerika Serikat.
Bukan hanya itu, penegak hukum mengatakan, Card baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental termasuk mendengar suara-suara dan ancaman untuk menembak Pangkalan Garda Nasional di Saco, ME. Card dilaporkan mendapat perawatan kesehatan mental selama dua pekan sebelum akhirnya dibebaskan.
Namun sampai saat ini, polisi masih berusaha melacak keberadaan pelaku untuk mendalami motif penembakan massal tersebut.
Kontributor : Ayuni Sarah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN