Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang tiga bakal calon presiden (capres) ke Istana Negara Jakarta pada Senin (30/10/2023) siang. Pertemuan politik tersebut direspons pegiat HAM Suciwati sebagai pertemuan orang yang berkuasa dengan capres.
Istri Almarhum Munir ini mengaku tidak kaget dengan agenda tersebut.
"Saya nggak kaget, karena buat saya dia (Jokowi) hanya orang yang lagi menguasai Indonesia. Bukan pemimpin, karena dia hadir hanya untuk merangkul semua (bahkan pelanggar HAM) agar aman kekuasaannya," katanya saat dihubungi Suara.com, Senin (30/10/2023).
Menurutnya, sejak awal sudah bisa menilai bahwa Jokowi hanya berjualan isu HAM agar bisa terpilih menjadi presiden. Sehingga membuat sebagian besar masyarakat Indonesia tertipu.
Suciwati sendiri juga mengungkit kembali saat dirinya mengkritik keras Jokowi melalui sambungan telepon, lantaran duduk di samping Hendropriyono.
"Aku mau mengingatkan, bahwa di bulan Mei tahun 2014, dia (Jokowi) pernah telepon aku. Terus aku mengkritik dia karena duduk di sebelah Hendropriyono," katanya.
Hendropriyono, kata Suciwati, pernah menjadi terduga dalam kasus pelanggaran HAM Talangsari. Selain itu, dalam kasus Munir Said Thalib, kemungkinan ada keterlibatannya karena hingga saat ini tidak pernah mau diperiksa oleh tim pencari fakta.
Dalam kasus kematian Munir, diketahui keterlibatan Badan Intelijen Negara (BIN) sangat kuat. Saat itu, Hendropriyono yang Kepala BIN.
Ketika Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, kata Suciwati, hendak minta keterangan ditolak oleh Hendropriyono.
Baca Juga: Ganjar Klaim Tak Bahas Soal Gibran dan Putusan MK saat Makan Siang Bareng Jokowi
Bahkan, TPF Munir disebutnya sebagai hantu blau dan tidak kredibel.
"Nah artinya, ketika dia (Jokowi) kemudian berkuasa itu sejak awal aku sudah terluka. Terluka dalam proses keadilan, orang ini tidak peduli soal HAM sebetulnya," tuturnya.
Tak hanya itu, ia mengemukakan, Jokowi juga pernah mengundang peserta Kamisan bertemu langsung dengan Jokowi saat 2018 silam atau setahun sebelum Jokowi mengakhiri periode pertamanya.
Namun, Suciwati memilih tidak hadir. Ia mengemukakan sudah tidak ada lagi rasa respek sejak awal Jokowi menjadi Presiden pada 2014 silam.
Kemudian, undangan Jokowi saat itu seperti orang yang tidak memiliki niatan, dan terpaksa dalam keadaan.
"Awalnya ketemu di Istana Presiden, tiba-tiba diganti ke Istana Bogor, karena mau aksi Kamisan, teman-teman menolak ke Istana Bogor, sehingga balik lagi ke Istana Merdeka," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi