Suara.com - Pusat Perbelanjaan Koja Trade Mall (KTM), Jakarta Utara mendapat ancaman bom dari pihak yang mengatasnamakan Noordin Muhammad Top atau Noordin M Top. Ancaman itu beredar di media sosial Instagram.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi tersebut usai mendapat informasi.
“Jad Kapolsek dapat laporan ada ancaman bom, kemudian sesuai dengan SOP-nya kalau namanya ancaman tetap didatangkan terhadap obyek itu, nah dan sudah dilakukan pemeriksaan, dan nihil, tidak ada indikasi,” ujar Gidion saat dikonfirmasi awak media, Kamis (2/11/2023).
Pihak kepolisian kemudian menyelidiki ancaman yang datang dari sosial media tersebut. Setelah diselidiki, ancaman tersebut datang dari enam siswa SMA, yang saling share pesan tersebut.
“Kemudian ditelusuri dari pesan medsosnya itu yang ditaruh di IG (Instagram), nah didapatkan lah enam orang. Enam orang itu anak SMA, di salah satu SMA,” katanya
“Mereka ternyata saling ngeshare di antara mereka yang isinya ancaman tadi yang mengatas namakan Noordin M Top,” Gidion menambahkan.
Berdasarkan hasil pengakuan para pelaku, hal ini dilakukan hanya untuk sekedar candaan atau guyonan.
Dari keenam orang yang diamankan pihak kepolisian, satu di antaran merupakan wanita.
“Ada perempuan satu, bukan semuanya pelaku ya. Kami amankan enam orang itu, ceritanya biar jelas, awalnya satu saja si FA, tapi ya tidak ada indikasi (bom),” tutup Gidion.
Baca Juga: Polda Papua Benarkan Rumah Jurnalis Senior Victor Mambor Dapat Teror Bom di Rumahnya
Diketahui, Noordin Muhammad Top atau Noordin M Top merupakan gembong teroris asal Malaysia. Buronan yang saat itu dicari-cari keberadaannya itu tewas dalam penyergapan di Solo, Jawa Tengah, pada 17 September 2009.
Noordin M Top jadi salah satu korban tewas dalam penggerebekan tim Detasemen Khusus 88 di Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo.
Polri saat itu menyampaikan keberhasilan Densus 88 melumpuhkan empat teroris dalam penggerebekan Kamis pagi itu merupakan berkah bagi bangsa Indonesia.
Berita Terkait
-
Bikin Panik sampai Polisi Turun Tangan, Pesan Teror Bom di Koja Trade Mall Ternyata Ulah Iseng Siswa SMA
-
Lantang Gertak hingga Ancam Mahfud MD, Rumah Arteria Dahlan Pernah Diteror Bom
-
Rumah Jurnalis Papua Diteror Bom, Ini Jadi Peristiwa Teror Kedua Dialami Victor Mambor
-
Polda Papua Benarkan Rumah Jurnalis Senior Victor Mambor Dapat Teror Bom di Rumahnya
-
Teror Bom Polsek Astanaanyar Nodai Kota Bandung, Yana Doakan Korban Husnul Khatimah
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui