Suara.com - RS Indonesia di Gaza menjadi sasaran Israel dalam serangan terhadap Palestina. Area rumah sakit tersebut dilaporkan dihantam 11 rudal. Dalam siaran langsung Al Jazeera, Direktur RS Indonesia, Atef Kahlout, menyebut peluru itu merusak bagian-bagian fasilitas. Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa.
Melansir kanal YouTube AFP News Agency, tampak suasana saat area RS Indonesia diserang rudal. Orang-orang di sana terlihat berlarian untuk menyelamatkan diri. Sejumlah ledakan serta api meluncur tinggi di langit. Dalam rekaman itu, terdengar pula para pria yang berteriak pada situasi mengerikan ini.
Sebelumnya, pihak Israel menuding ada terowongan di lingkungan RS Indonesia yang dipakai untuk jalan bagi Hamas. Namun, hal ini dibantah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang mengatakan pembangunan rumah sakit sepenuhnya untuk melayani kebutuhan medis warga Palestina.
Menlu Retno Marsudi mengutuk perbuatan Israel yang menyerang RS Indonesia dengan belasan rudal. Adapun penyerangan itu membuat RS Indonesia menerima sorotan. Tak sedikit pula yang penasaran dengan sejarahnya. Seperti apa? Berikut informasinya yang berhasil dirangkum.
Sejarah RS Indonesia di Gaza
RS Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina dibangun pertama kali pada Mei 2011. Lokasinya yang terletak di kawasan konflik seringkali membuat rumah sakit ini mengalami penyerangan. Terbaru, area di sana diserang 11 rudal dan terancam runtuh.
Sebelumnya, pada 14 November 2011, sempat terjadi ledakan di sekitar RS Indonesia yang mengakibatkan dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Rumah sakit ini kembali menjadi sasaran serangan saat Israel menyerbu Gaza pada 2021 silam. Beruntung saat itu tak ada staf dan pasien yang terluka.
RS Indonesia berdiri di atas lahan seluas 16.261 meter persegi. Tanah ini merupakan wakaf dari Pemerintah Palestina di Gaza. Sementara untuk ide, desain, hingga yang lainnya berasal dari para relawan Indonesia. Mereka memberikan sumbangsih termasuk dana ratusan miliar tanpa berharap imbalan.
Semua itu dilakukan mereka sebagai bentuk jihad. Adapun lima kontraktor untuk mengerjakan pembangunan rumah sakit ini berasal dari sejumlah perusahaan ternama di Gaza. Tahap pengecorannya dilakukan 2 kali, yakni saat membangun lantai dua (483 meter kubik) dan lantai tiga (500 meter kubik).
Baca Juga: Mengenal Humanitarian Pause, Permintaan Presiden AS ke Israel Untuk Jeda Serangan Selama 4 jam
Proses pengecoran itu menjadi yang terbesar di Gaza. Realisasi tahap pertama ini berfokus pada pembangunan strukur yang berlangsung pada Mei 2011 sampai April 2012. Namun, pelaksanaannya kerap dipenuhi dengan tantangan karena adanya serangan serta blokade dari Israel terhadap Gaza.
Berbeda dengan yang pertama, tahap kedua dilakukan oleh rakyat Indonesia. Tercatat pada Februari 2014, pembangunan RS Indonesia yang terdiri dari 2,5 lantai dengan luas hampir 10 ribu m persegi dinyatakan selesai. Setelahnya, rumah sakit ini rutin menerima pengadaan alat-alat kesehatan.
Pada 27 Desember 2015, RS Indonesia di Gaza itu mulai dibuka dan beroperasi. Adapun peresmiannya dilakukan secara simbolis oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Theater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 9 Januari 2016. Acara ini juga turut dihadiri sederet pejabat lain.
Mereka adalah Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Anies Baswedan, dan perwakilan negara-negara lain. Proses serah terima itu dilakukan Presidium MER-C kepada Pemerintah Palestina, yang diwakili Menkes Palestina, Jawad M Awwad dan Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi.
Kini diketahui RS Indonesia di Gaza telah dilengkapi peralatan medis canggih dengan kualitas terbaik. Total dana pembangunan mencapai Rp 126 miliar yang sepenuhnya dari rakyat Indonesia itu berhasil membantu Gaza. Saat ini, RS itu memiliki luas 12.672 meter persegi dengan 4 lantai dan 1 lantai dasar.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Mengenal Humanitarian Pause, Permintaan Presiden AS ke Israel Untuk Jeda Serangan Selama 4 jam
-
Terowongan Bawah Tanah di Gaza Sepanjang 500km, Benarkah Kunci Israel Kalahkan Hamas?
-
Akal Bulus Israel: Bom RS di Gaza Usai Tuding Sembunyikan Hamas, Lalu Ngaku Salah Info
-
Apa Itu Tragedi Nakba? Disebut-sebut Kembali Terulang di Gaza yang Sedang Diserang Israel
-
Perawat AS Akui Keteguhan Nakes RS Indonesia di Gaza: Mereka Semua Pahlawan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka