Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO menyatakan telah berhasil membuka komunikasi kembali dengan Rumah Sakit Al Shifa di Kawasan Gaza Utara.
Melalui akun media sosial Twitter atau X, Tedros mengungkapkan kondisi di RS Al Shifa mengerikan dan berbahaya.
"Sudah tiga hari tanpa listrik, tanpa air dan dengan internet yang sangat buruk yang sangat mempengaruhi kemampuan kami untuk memberikan layanan penting," tulisnya.
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, tembakan dan pemboman yang terjadi terus menerus makin memperburuk kondisi.
"Sayangnya, rumah sakit tersebut sudah tidak berfungsi sebagai rumah sakit lagi."
"Dunia tidak bisa tinggal diam ketika rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat berlindung yang aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputusasaan."
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan setempat menyatakan operasional di Rumah Sakit Al Shifa terhenti karena kehabisan bahan bakar pada Sabtu (11/11/2023) waktu setempat.
Mengutip Gulf News, WHO menyatakan keprihatinan mendalam atas keselamatan semua orang yang terjebak dalam pertempuran yang terjadi di Gaza.
"Kekhawatiran besar terhadap keselamatan para petugas kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang membutuhkan alat bantu hidup dan orang-orang terlantar yang masih berada di rumah sakit."
Baca Juga: 6 Potret Transformasi Jurnalis Palestina Plestia Alaqad: Agresi Israel Mengubah Hidupnya
Suasana Mengerikan di RS Al Shifa
Ahli bedah senior di Rumah Sakit Al Shifa, Ahmed Al Mokhallalati menggambarkan suasana di pusat kesehatan tersebut dalam kondisi yang menakutkan.
"Ini benar-benar zona perang, suasananya benar-benar menakutkan di rumah sakit ini," katanya seperti disampaikan kepada Reuters.
Sebelumnya, RS Al Shifa sendiri menjadi target rudal-rudal dan bom Militer Israel yang dilakukan baik melalui udara maupun darat.
"Ini adalah pemboman terus menerus selama lebih dari 24 jam, tidak ada yang berhenti, Anda tahu, semuanya berasal dari tank, dari jalan raya, dari serangan udara."
Parahnya, Militer Israel tidak mau tahu dengan situasi yang dilaporkan di rumah sakit Al Shifa. Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al Qidra mengatakan penembakan Israel telah menewaskan seorang pasien dalam perawatan intensif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen