Suara.com - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno mengaku miris dengan kondisi bangsa saat ini. Tokoh yang sering disapa Romo Magnis itu menyoroti beberapa hal, mulai dari peningkatan kemiskinan, penguasa tanpa malu membangun dinasti politik keluarga, pengadilan tidak independen, hingga korupsi merajalela.
Hal ini disampaikan Magnis dalam acara diskusi yang mengangkat tema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Dalam acara itu, hadir sejumlah tokoh nasional termasuk akademisi.
Magnis menyebut 50 persen penduduk Indonesia belum sejahtera. Bahkan sembilan persen di antaranya berada dalam garis kemiskinan ekstrem.
Situasi ini dianggapnya bisa mengakibatkan perpecahan di tengah bangsa.
“Jadi, kita menghadapi ancaman perpecahan vertikal antara orang kecil yang masih menunggu sebenarnya di mana janji Indonesia ini,” ujar Magnis.
Selain itu, Magnis juga menyoroti tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang kini mengancam demokrasi Indonesia.
Romo Magnis juga memandang oligarki sangat menguat sehingga membuat kondisi korup dalam negeri.
“Dan tahun-tahun terakhir dengan dukungan presiden mengebiri KPK. Penguasa tanpa malu mencoba membangun dinasti keluarga dan kekuasaan keluarga," katanya.
Kondisi ini disebut Magnis seharusnya sudah disadari oleh masyarakat luas. Namun, masih banyak pihak yang bungkam tak mau menyuarakan ketidakadilan ini.
Baca Juga: Prabowo Anggap Wajar Dinasti Politik, Ada di Semua Partai Termasuk PDIP
"Saya ulangi yang dibilang tadi yang gawat kalau orang tidak melihat bahwa itu tidak beres. Kalian tahu itu tidak beres dan coba-coba kita masih bisa mengerti itu. Tetapi tidak beres dan kita di tangan orang seperti itu, ya, berbahaya juga," katanya.
"Ada ancaman terhadap independensi yustisi di Indonesia itu gawat. Masyarakat tidak akan kerasan di negara ini bahwa tidak percaya di pengadilan akan dapat keadilan,” tambahnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Sudah Disorot Media Asing, Imparsial Anggap Upaya Dinasti Politik di Indonesia Sangat Nyata
-
PDIP Beberkan Beda Megawati Dan Jokowi Soal Dinasti Politik: Kalau Bu Mega Mau, Mbak Puan Didorong Jadi Presiden
-
Arie Kriting Tak Masalah Ada Dinasti Politik, Asalkan...
-
Koar-koar soal Politik Dinasti, Amien Rais: Jokowi Sudah Gak Bisa Ditolong, Dia seperti Raja!
-
Survei Indikator: 47,6% Masyarakat Khawatirkan Dinasti Politik di Indonesia
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu
-
Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara